Dan yang paling ngaco adalah kader PKB yang ikut-ikutan menolak Ahok, Apakah partai PKB sudah raib sehingga harus ikut bergabung dengan forum lain ? Sebagai kader partai seharusnya aspirasi disampaikan ke pimpinan PKB, dasar “politisi karbitan” sok pintar.
Dari semua aspirasi-aspirasi yang masuk ke PDIP, maka jalan yang terbaik, adil, bijak, memenuhi keinginan semua pihak, PDIP melakukan langkah berikut :
Mengusung Risma
Dengan mengusung Risma maka semua aspirasi-aspirasi dari pihak luar maupun pihak dalam akan terpenuhi, puas dunia akhirat terutama partai agama PKS. PDIP memberi kesempatan kadernya yang potensial seperti Risma untuk meraih kekuasaan dengan menyingkirkan Ahok seperti yang diharapkan semua pihak, terutama pihak luar yang menolak Ahok menjadi gubernur kembali.
Semoga pihak luar yang begitu semangat mendorong Risma diusung PDIP tidak berubah pikiran dengan alasan yang macam-macam.
Tidak mendukung Ahok-Djarot
Demi memenuhi aspirasi pihak luar dari berbagai elemen maka PDIP tidak akan mendukung apalagi mengusung Ahok-Djarot. Maka semakin menambah rasa puas dunia akhirat terutama partai agama PKS, hawa nafsu politiknya mencapai puncak kenikmatan.
Semoga pihak luar yang begitu semangat menolak Ahok yang telah dipenuhi PDIP tidak berubah pikiran dengan alasan yang macam-macam.
Memberi kebebasan kepada Djarot secara terhormat
Seperti kalimat awal diatas “Tujuan partai politik salah satu adalah meraih kekuasaan setinggi mungkin. Kader punya peluang dan kesempatan jangan dikekang partai, karena tidak semua peluang dan kesempatan akan datang kesekian kali”.
Djarot punya hak cita-cita demi partai maka PDIP wajib memperhatikan cita-cita kadernya untuk memilih pilihan politiknya selama tidak melanggar peraturan partai.