Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Ada Korupsi di Sumber Waras, Bukti Ketua BPK "Pengaco" Bermain Politik

15 Juni 2016   11:22 Diperbarui: 15 Juni 2016   11:55 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: meredithtowbin.com/silvester'cobra'stallone, kompas.com/Harry Azhar Aziz - edited by warakatumba

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut tidak ada perbuatan melawan hukum terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Sumber detik.com.

Sebaliknya dari pihak BPK menyatakan ada unsur korupsi. Satu kasus dengan dua temuan yang berbeda diantara dua lembaga Negara. Mana yang lebih dipercaya KPK atau BPK ?

Selama ini BPK merasa menganggap dirinya paling professional soal urusan temuan maupun audit, namun dengan melihat contoh hasil audit soal kasus Sumber Waras yang menggunakan asumsi, melihat fakta dilapangan dengan tidak menggunakan data secara hukum yuridis menunjukkan bahwa BPK bekerja dengan politik, ngawur dan ngaco.

Contoh lain dalam kasus kunjungan kerja fiktif oleh DPR, awal-awalnya begitu semangat dan menggebu bagaimana BPK menyampaikan ada temuan kasus kunjungan kerja fiktif oleh DPR yang berpotensi merugikan Negara sekitar Rp. 945 miliar. Sumber.

Namun pada akhirnya BPK meralat temuan tersebut bahwa ada kekeliruan, artinya BPK mengakui kesalahannya. Padahal sebelumnya mengakui bahwa audit maupun temuannya tidak akan salah maupun keliru.

Apa yang mau diharapkan dari lembaga tersebut kalau kerjanya menjurus kearah sebagai Badan Politik Keuangan.

Banyak pihak menyambut dengan baik agar kasus kunjungan kerja fiktif DPR tersebut dapat diusut dengan tuntas, tetapi kenyataannya bisa kita lihat dari pernyataan Ketua BPK
Apa yang terjadi dengan BPK semenjak dipimpin Harry Azhar Aziz (Bapak Sheng Yue) ?

Apakah temuan atau audit BPK soal kasus Sumber Waras ikut keliru juga ? apakah akan diralat ? Tergantung kalau disuntik dengan rupiah mungkin akan diralat.

Dua contoh kasus diatas dapat kita nilai sejauh mana kinerja BPK selama ini, begitu juga soal opini audit (WTP,WDP) yang rutin dilakukan setiap tahun terhadap kepala-kepala daerah seluruh Indonesia yang diyakini terjadi penyelewengan atau jual-beli opini.

Ditambah kasus lain, ketua BPK sendiri terlibat skandal “Panama Papers” memiliki perusahaan cangkang PT.Sheng Yue International Limited, dan soal laporan harta kekayaan pejabat Negara (LHKPN) ke KPK sampai hari ini tidak ada kabar beritanya. Jika hari ini lapor harta kekayaannya maka dapat dibandingkan selisih hartanya bisa dilihat di Rincian Harta Kekayaan Ketua BPK “Bapak Sheng Yue”.

bukan hanya itu saja, BPK juga diisi beberapa politisi termasuk Ketua BPK yang setiap kesempatan selalu mengeluarkan pernyataan politis, terbukti tidak mampu menerapkan wisdom Manuel L. Quezon: "My loyalty to my party ends where my loyalty to my country begins".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun