Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Burung Presiden Jokowi "Bisikan Berujung Maut"???

5 Januari 2016   08:10 Diperbarui: 5 Januari 2016   09:41 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa liburan dan tahun baru 2016 dimanfaatkan presiden jokowi,salah satu kebiasaan beli hewan sperti kodok, namun awal tahun kebiasaannya bertambah dgn membeli hewan dari yg hidup di air, darat sampai ke udara, tentu yg menarik buat sy dan beberapa K-er membahasnya yaitu hewan udara si burung, dari berbagai jenis burung, mungkin presiden ga hapal nama2 burung saking banyaknya, setelah beli di lepas bebas di kebun raya bogor....

Ini yg mengingatkan sy dikutip dari sebuah cerita tentang seorang ustad di pondok pesantren, salah satu hobi ustad memelihara burung yg bisa ngomong si beo, setiap hari ada wktu luang si ustad selalu mebisikkan sesuatu ternyata pak.ustad mengajarkan salam, zikir, ishtifar tasbih dan lain sebagainya, tentu kebiasaan ustad sdh di ketahui semua kalangan santri, kadang klu ada tamu datang selalu mengucap salam maupun menjawab salam(assalammualaikum/waalaikumsalam, ternyata dari semua yg di ajarkn ustad yg paling favorit adalah ucapan laillahaillallah..

Suatu hari si ustad lagi asik memberi makan tanpa sengaja pintu sangkar terbuka si beo terlepas terbang keluar secara sepontan si ustad lari mengejar si beo sampai terbang menyeberang jalan tanpa sengaja lewat mobil truk langsung menabrak si beo brukkkkkk, keoook...keook..kokkkkk.kokk.kok... Ambruk dgn merenggang nyawa, si ustad melihat kejadian itu sangat bersedih sekali, dari hari, minggu, berbulan-bulan masih juga bersedih membuat beberapa santri heran kok begitu lama masih bersedih, salah satu santri bertanya :

Santri : pak ustad..! apa gerangan membuat pak.ustad bersedih begitu lama semenjak burung beo meninggal? Klu karena beo pak.ustad bersedih...nanti kami ganti belikan yg lebih bagus lagi buat pak.ustad..!yg penting pak.ustad tidak bersedih lagi...!

Ustad : bapak sedih bukan kehilangan si beo, tetapi bapak sedih disaat si beo sakaratul maut tidak bisa mengucap laillahaillallah, tetapi yg ada suara keoooookkooookkkokkkk......padahal bpk sudah mengajarkan dan membisiki si beo tiap hari...makanya bpk sedih dan khawatir disaat kita sebagai manusia mengalami sakaratul maut tidak bisa mengucapkan laillahaillallah....

Santri : ooo...gitu ya pak ustad..!(suasana mendadak hening sejenak..)

Ustad: betul anak-anak.......

Merujuk dari cerita singkat di atas, apakah presiden jokowi mengajarkan atau membisikkan sesuatu ke burung-burung yg telah dilepasnya? Seperti pak ustad ajarkan dan bisikkan ke burung beo.! 

Paling tidak burung yg dilepas seandainya secara kebetulan bertemu dgn politikus2 senayan minimal dikencingi atau diberaki sambil si burung teriak "sukurinnn..sukurin..sukurinn".... Atau minimal burung yg dilepas se apes-apesnya ketabrak oleh yg mulia terhormat anggota dpr senayan dapat mengucapkan :

" politisi kutu kampret"....

"politisi kutu kupret"... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun