Mohon tunggu...
anwar
anwar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda Mahasiswa dan Permasalahanya

22 Maret 2017   19:21 Diperbarui: 23 Maret 2017   04:00 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemuda merupakan sector dan golongan yang berjumlah besar dalam masyarakat Indonesia.Mereka berusia muda diantara 15-30 tahun, yang mempunyai ciri-ciri khusus yakni dinamis, mobilitas yang tinggi, aktif dan cinta perubahan. Sebagai usia yang produktif, pemuda memiliki masa depan untuk bisa mengembangkan dirinya untuk membangun di segala bidang menuju kemajuan bersama masyarakat untuk kemajuan bangsa. Dilihat dari aspek usia,pemuda berjumlah75 Juta orang dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 244, 8 Juta orang . Jadi Pemuda tersebar sebagai pelajar dan mahasiswa, buruh, tani. 

Persebaran yang ada di setiap sektor dan ciri-ciri khususnya menjadikan kedudukan peran pemuda sangat penting sebagai tenaga produktif dalam suatu bangsa. Sejarah menunjukkan peran penting pemuda dalam gerakan Indonesia, ditandai dengan perjuangan pemuda yang gigih bersama-sama mengusir penjajah. Namun penghisapan dan penindasan oleh imperialisme, feodalisme serta kapitalisme, membuat pemuda tidak mempunyai kepastian untuk mengembangkan kemamupuannya sebagai tenaga produktif.Pemuda kehilangan masa depannya mengalami persoalan akibat system yang berlaku. Berbagai persoalan pun kini dihadapi pemuda, mulai ketiadaan kesempatan kerja, penghidupan yang tidak layak, biaya pendidikan yang mahal, keterbelakangan sosial, dan diskriminasi. 

Di bawah sistem penindasan yang membuat rakyat seakan ditekang dan tidak berpihak pada pemuda, masa depan pemuda terampas baik di lapangan ekonomi, politik dan kebudayaan, sehingga tidak memberikan tempat bagi pengembangan diri untuk belajar dan bekerja agar kelak dapat mengabdi kepada rakyat. Perkembangan tenaga produktif pemuda selama ini terhambat akibat system-sistem yang berlaku di Indonesia. 

Negara menjadikan pemuda sebagai tenaga kerja murah dan sasaran pemasaran saja.Rendahnya lapangan kerja dan mahalnya biaya pendidikan, mendorong pemuda menjadi lumpen perkotaan atau pedesaan yang mempunyai karakter dan kebudayaan yang terbelakang.Hal ini juga yang mendorong pemuda untuk bertahan hidup melalui tindakan-tindakan anti sosial seperti; merampok, mencuri, memakai obat terlarang, premanisme, dan lain-lain. 

Sehingga di usia yang produktif, seharusnya pemuda sangat mempunyai kepentingan terhadap ketertersediaan lapangan pekerjaan dan pendidikan yang mampu mengembangkan dan membentuk pemuda menjadi tenaga produktif yang dapat menopang kemandirian dan kedaulatan rakyat. http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_proyeksi&task=show&Itemid=172, Diakses pada tanggal 19 maret 2017, pukul 13.05 WIB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun