Mohon tunggu...
Zainab Zilullah
Zainab Zilullah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Manifestation of God I'm student of Master Degree-Islamic Philosophy Blog: http://zainabzilullah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wejangan untuk Para (Calon) Pemimpin

12 Januari 2014   01:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Janganlah mengadakan perjanjian yang memungkinkan perbedaan tafsiran, dan janganlah mengubah tafsiran dari kata-kata yang samar setelah penyimpulan dan pengukuhan (perjanjian itu). Apabila suatu perjanjian Allah melibatkan Anda dalam kesulitan, janganlah Anda mencan-cari dalih untuk menyangkalinya tanpa kebenaran, karena pemikulan kesulitan yang melaluinya Anda mengharapkan kelegaan dan hasil bagus adalah lebih baik daripada pelanggaran yang akibatnya Anda takuti, dan hendaklah Anda takut bahwa Anda akan dituntut Allah untuk mempertanggungjawabkannya dan Anda tak akan mampu mencari keampunan atasnya di dunia ini dan di akhirat.

Jauhkanlah diri Anda dari pertumpahan darah tanpa alasan yang sah, karena tak ada yang lebih mengundang azab Allah, yang lebih besar dalam akibat (buruknya), dan lebih efektif dalam merosotnya kemakmuran dan memendekkan usia, daripada menumpahkan darah tanpa alasan yang benar. Pada Hari Pengadilan Allah Yang Mahasuci akan memulai pengadilannya di aiitara manusia dengan perkara pembunuhan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, janganlah memperkuat wewenang Anda dengan menumpahkan darah karena hal ini akan melemahkan dan merendahkan wewenang, lagi pula menghancurkannya dan menggesemya. Anda tak dapat mengajukan dalih apa pun di hadapan Allah atau di hadapan saya atas pembunuhan yang disengaja karena di dalamnya mesti ada pertanyaan atau pembalasan. Apabila Anda terlibat di dalamnya karena kekeliruan, dan berlebihan dalam menggunakan cambuk atau pedang Anda, atau keras dalam menimpakan hukuman, karena kadang-kadang bahkan satu pukulan tinju atau pukulan yang lebih kecil menyebabkan kematian, maka kesombongan kewenangan Anda tak boleh mencegah Anda dari membayar uang tebusan darah kepada ahli waris orang yang terbunuh itu.

Jauhilah sifat mengagumi diri dengan mengandalkan apa yang nampak baik pada diri Anda sendiri dan senang akan pujian yang berlebih-lebihan, karena hal itu merupakan salah satu kesempatan yang paling diandalkan setan untuk menghapus amal-amal baik dari orang berkebajikan.

Janganlah Anda menunjuk-nunjukkan (adanya) jasa Anda pada rakyat Anda karena Anda telah berbuat baik kepada mereka, atau memuji perbuatan Anda sendiri, atau berjanji lalu melanggamya, karena menunjuk-menunjukkan adanyajasa menghancurkan kebaikan, (sikap) puji diri membuang cahaya kebenaran, dan pelanggaran janji mendapatkan kebencian Allah dan (kebencian) rakyat. Allah yang Mahasuci berfirman,

"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS. 61:3)

Janganlah tergesa-gesa melakukan sesuatu sebelum waktunya, lamban pada saat yang semestinya, ngotot atasnya bilamana ketepatan tindakan tidak diketahui, atau melemah bilamana (perlunya pekerjaan) itu menjadi jelas. Lakukanlah setiap sesuatu pada tempatnya yang semestinya, dan lakukan setiap pekerjaan pada waktunya yang tepat.

Janganlah gunakan untuk diri Anda sendiri apa-apa yang di dalamnya rakyat mempunyai hak yang sama, dan janganlah Anda mengabaikan hal-hal yang telah menjadi jelas dengan dalih bahwa Anda bertanggung jawab bagi orang-orang lain. Singkatnya, tirai-tirai dari semua hal akan diangkat dari pandangan Anda dan Anda akan dituntut untuk melakukan pemulihan kepada orang-orang yang tertindas. Kendalikanlah rasa presdse (Anda), setiap ledakan kemarahan, kekuatan tangan Anda, dan tajamnya lidah Anda. Jagalah terhadap semua mi dengan menjauhi ketergesa-gesaan dan dengan menangguhkan tindakan keras sampai marah Anda mereda dan mendapatkan lagi kendali diri Anda. Anda tak dapat menahan diri dari hal ini kecuali apabila Anda mengingat bahwa Anda akan kembali kepada Allah.

Perlulah Anda mengingat bagaimana keadaan yang beriaku pada orang-orang yang mendahului Anda, baik pemerintah atau tradisi besar atau suatu sunah dari Nabi kita (saw), atau perintah wajib yang terkandung dalam Kitab Allah. Kemudian Anda harus mengikutinya sebagaimana Anda melihat kami berbuat menurutnya dan Anda hams berusaha mengikuti apa yang telah disuruhkan kepada Anda dalam dokumen mi di mana saya telah melengkapi hujah saya atas Anda, supaya apabila hati Anda maju kepada hawa nafsunya Anda tak akan mempunyai hujah yang mendukungnya.

Saya memohon kepada Allah Yang Mahakuasa melalui rahmat-Nya yang tak terbatas, dan keagungan kekuasaan-Nya dalam memberikan kecenderungan yang baik, semoga la mendorong saya dan Anda untuk mengajukan suatu hujah yang jelas di hadapan-Nya dan di hadapan hamba-hamba-Nya dalam suatu cara yang mungkin menarik keridaan-Nya bersama dengan pujian yang baik di kalangan manusia, efek yang baik dalam negara, peningkatan dalam kemakmuran dan peninggian kemuliaan; dan semoga la memperkenankan kepada saya dan Anda untuk menjalani kematian berkebajikan dan kematian syahid. Sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya. Salam atas Rasulullah—semoga la mencurahkan salawat dan salam kepada beliau dan keturunannnya yang suci. Wasalam. •

[1]Dokumen yang patut disebut konstitusi politik Islam ini telah dipersiapkan oleh ahli terbesar dalam syariat dan bertindak atas dasarnya. Dari kajian tentang cara pemerintahan Amirul Muknunin di halaman-halaman ini dapat disimpulkan bahwa tujuannya hanyalah semata-mata pelaksanaan hukum Ilahi dan perbaikan kondisi sosial, bukan untuk merusak keamanan umum atau memenuhi perbendaharaan dengan merampok, atau berjuang untuk memperluas wilayah negara dengan jalan jujur atau licik. Pemerintahan duniawi pada umumnya mengambil konstitusi yang memenuhi keuntungan mereka yang sebesar-besamya dan berusaha mengubah setiap hukum yang menghalangi tujuan itu atau merugikan maksudnya. Tetapi setiap pasal konstitusi ini merupakan suatu perlindungan bagi kepentingan bersama dan sebagai pelindung organisasi kolektif. Pelaksanaannya tak mengandung sentuhan keakuan atau kepentingan diri sendiri. la mengandung prinsip-prinsip mendasar untuk pemenuhan kewajiban kepada Allah, perlindungan terhadap hak-hak manusia tanpa membeda-bedakan agama atau golongan, kepedulian terhadap fakir miskin dan pemberian bantuan kepada kalangan lemah yang tertindas; dari sini penuh petunjuk dapat diperoleh untuk penyebaran hak dan keadilan, penegakan kedamaian dan keamanan dan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat.

Amirul Mukminin menulis dokumen ini untuk Malik al-Asytar ketika ia ditunjuk sebagai Gubernur Mesir di tahun 38 H. Malik al-Asytar adalah salah seorang sahabat utama Amirul Mukminin. la telah menunjukkan ketabahan dan kesabaran besar serta kepercayaan penuh pada Amirul Mukminin. la mencapai kedekatan dan keterpautan tertinggi kepadanya dengan membentuk perilaku dan karakter menurut perilaku dan karakter Amirul Mukminin. Ini dapat disimpulkan dari kata-kata Amirul Mukminin, "la bagi saya seperti saya bagi Nabi Allah." (Ibn Abil Hadid, XV, h. 98; al-A'lâm, VI, h. 131) Malik al-Asytar pun, digerakkan oleh perasaan pengabdian tanpa mementingkan diri, mengambil bagian sangat aktif dalam pertarungan militer dan membuktikan diri sebagai tangan Amirul Mukminin dalam seluruh pertempuran dan pertarungan. la menunjukkan keberanian dan keperkasaan yang diakui di seluruh Tanah Arab. Bersama dengan keberanian ini ia pun hebat dalam kesabaran dan ketabahan. Sehubungan dengan ini Warram ibn Abi Firas menulis bahwa pada suatu ketika Malik sedang melewati pasar Kufah dengan pakaian dan serbannya yang terbuat dari katun kasar. Seorang penjaga toko melihatnya dalam pakaian dan kondisi itu, lalu melemparinya dengan beberapa daun kotor, tetapi ia sama sekali tidak mempedulikan perilaku buruk itu, bahkan tidak menoleh kepadanya. Dengan tenang ia melangkah terus. Kemudian seseorang berkata kepada penjaga toko itu, "Tahukah Anda kepada siapa Anda telah beriaku demikian tak senonoh?" la menjawab bahwa ia tak mengenalnya, yang atasnya orang itu mengatakan bahwa itulah Malik al-Asytar. Ketika mendengamya ia kebingungan dan segera mengejar Malik untuk meminta ampun atas perlakuannya yang tak senonoh dan menghina itu. Sementara ia mencarinya, ia sampai ke mesjid di mana Malik sedang berdoa. Seusainya berdoa, lelaki penjaga toko itu maju lalu berlutut memohon ampun dengan penuh kesungguhan sambil menangis. Malik mengangkat janggut orang itu seraya berkata, "Demi Allah, saya telah datang ke mesjid untuk berdoa kepada Allah agar la mengampuni Anda." Beginilah sifat pemaaf dan kesabaran pejuang ini, yang namanya menggoncang keberanian orang dan kemahiran pedangnya diakui semua orang pemberani Arabia. Dan inilah tanda keberanian yang sesungguhnya dari seorang lelaki yang menguasai diri dalam pahitnya kemarahan dan keberangan, dan bersabar atas kesulitan dengan teguh dan tenang. Ini sesuai dengan kata-kata Amirul Mukminin, "Orang yang paling berani ialah orang yang menaklukkan hawa nafsunya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun