Mohon tunggu...
NUR MUHAEMIN NGKAAPO.
NUR MUHAEMIN NGKAAPO. Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS PARUH WAKTU

PENULIS PARUH WAKTU

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Harga Elpiji 12 Kilo di Malaysia Rp 70 Ribu, Pertamina Malulah Sama Petronas

6 Januari 2014   10:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya pernah tinggal satu tahun 8 bulan di Malaysia dalam rangka studi master. Ribut-ribut kenaikan yang begitu mencekik leher membuat saya merefleksi dan mengingat kembali pengalaman saya bersentuhan dengan gas 12 kilo Malaysia ini. Kami mahasiswa Indonesia tinggal di Flat dengan peralatan lengkap termasuk juga kompor gas. Biasanya kami membeli gas 12 kilo di kedai-kedai atau toko yang berjejer sepanjang flat-flat di Bangi. Gas itu seharga 20 ringgit Malaysia atau setara dengan 70 ribu rupiah.

Kami akan memakai gas itu dua bulanan. Sangat murah jika dibandingkan dengan Indonesia sebelum kenaikan gila-gilaan. Ada apa dengan pertamina? Bagaimana mereka mengelola dan kemudian memutuskan harga gas 12 kilo? Mengapa Malaysia menjual lebih murah kepada rakyatnya tidak pernah mengklaim rugi? Bukankah pertamina berdalih mereka menjual gas di bawah harga international? Lalu bagaimana dengan Malaysia apakah harga 70 ribu rupiah atau 20 ringgit Malaysia itu sangat di bawah harga International? Lalu, apakah Malaysia yang tidak memakai standar International ataukah Pertamina yang melebih-lebihkan harga standar International? Jadi, yang berbohong dalam hal ini?

Petronas Malaysia tentu tidak akan merugikan dan membangkrutkan perusahaannya sendiri. Dan jangan lupa harga 20 ringgit atau 70 ribu itu bukan gas subsidi. Apakah Pertamina berbohong soal harga International? saatnya pertamina diaudit oleh KPK. Masalahnya sederhana saja mengapa harga gas 12 kilo yang dijual dengan harga lama seharga 120 ribu untuk luar Jawa dan 80 Ribu untuk Jawa namun masih mengalami kerugian hingga triliyunan?

Ada kesalahan pengelolaan gas di Pertamina, sehingga mereka mengklaim telah merugi triliyunan rupiah. Jangan jadikan rakyat sebagai tameng untuk membayar apa yang harusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dan ketidakbecusan pertamina mengelola gas. Jangan malu untuk belajar ke Malaysia, negara ini sudah membuktikan bahwa Petronas dikelola dengan sangat baik, ada ada sebenarnya di balik kenaikan gila-gilaan gas 12 kilo  nonsubsidi? Rakyat menanti jawaban karena sangat tidak adil, membebankan utang Pertamina di pundak rakyat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun