Saya termasuk orang yang suka memposting Tulisan-tulisan saya di WAG. Dengan harapan siapa tahu ada yang tertarik menulis di media-media nasional, semisal KOMPAS, Detik, Kumparan, Viva dll mungkin bisa jadi motivasi. Namun, setelah berpikir dan melihat, ada mungkin anggota grup yang kurang nyaman dengan postingan-postingan orang. Mungkin grup tidak usah diposting sesuatu cukup diliat saja dan diketahui bahwa kita punya grup dengan kategori leting TK, SMP, SMA, SI,S2,S3, misalnya.Â
Gampang saja untuk melihat anggota grup suka atau tidak dengan postingan kita. Yang pertama, mereka akan melihat postingan grup lain tidak dengan postingan grup yang kita kerap memosting. Bahkan ada anggota grup yang jadi alergi membuka grup yang tempat kita sering mosting. Ada saya temukan seprti itu, upload status tiap lima menit tapi tidak pernah membuka grup yang ada postingan-postingan kita. Saya sih, merasa tidak enak saja seolah-olah mengganggu. Padahal niatnya mau motivasi orang-orang akademik biar rajin nulis. Mengingat rendahnya angka literasi kita, yang hanya ada diposisi urutan kedua terbawah di dunia.Â
Yang kedua, setiap postingan kita hanya dipelototi saja. Padahal kita semua digrup itu kenal sudah sangat lama. Ngeri banget, kita bercakap-cakap sendiri di grup,  monolog  serupa orang kurang waras didunia nyata.Â
Yang ketiga, ketika kita banyak posting tulisan-tulisan kita,  mulailah muncul anggota-anggota grup yang mengingatkan  tujuan grup dibuat. Saehingga kita perlu sadar diri. Tidak usah dipaksakan. Saya memilih masuk ke komunitas-komunitas penulis saat ini. Yang terakhir dan paling horor, karena postingan kita ada anggota grup yang LEFT PAS SETELAH KITA  MOSTING, BIKIN MENTAL TERGANGGU serasa jadi penyebab kekacauan.
Sehingga saat ini, mau tulisan saya dimuat di Kompas, dan media-media lain, atau buku saya diterbitkan penerbit bergengsi saya sudah tidak lagi membagikan di grup, berat kau tidak akan sanggup seperti orang kurang kerjaan. padahal kita semua juga orang-orang sibuk sering mosting bukan karena penggangguran namun lebih memotivasi orang-orang berpendidkan untuk menulis. Apapun itu, saat ini saya lebih memilih menikmati sendiri tulisan-tulisan saya dan juga hanya saya share dikomunitas-komunitas menulis yang menyambut dengan khidmat dan senang postingan kalau ada tulisan yang dimuat dimedia daripada menjadi penyebab orang malas buka grup Whatsapp.Â
Kita semua orang dewasa yang bisa mebaca situasi, ngapain memberatkan hidup dengan hal-hal tidak perlu, mau share info tapi malahan  bikin kita merasa bersalah dan tidak enak. Saya sarankan untuk yang lain carilah komunitas dan grup WA yang sehobi, kalau hobi nyanyi posting di grup orang-orang yang hobi nyanyi ketimbang begitu mosting, ada yang left grup. Hidup ini sudah banyak masalah tidak usah lagi ditambahi dengan hal-hal yang ngenes-ngenes.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H