Mohon tunggu...
NUR MUHAEMIN NGKAAPO.
NUR MUHAEMIN NGKAAPO. Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS PARUH WAKTU

PENULIS PARUH WAKTU

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tentang Sakit Hati Online yang Harus di Tinggalkan

14 Juni 2022   17:49 Diperbarui: 14 Juni 2022   17:58 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini pengalaman teman saya. Dalam dunia chat memang banyak hal-hal yang kadang-kadang tidak bisa diprediksi. Seorang teman sangat marah karena chatnya diabaikan padahal si orang yang dia kirimi pesan memasang tanda terakhir dilihat. Ada juga yang jengkel karena Wa nya hanya dibaca tanpa dibalas. 

Dalam dunia modern, komunikasi memang pindah ke platform digital. Aplikasi chat sudah mewakili diri kita dengan segala dinamikanya. Banyak yang terganggu secara kejiwaan dengan model komunikasi  di media chat. Tidak dibaca atau tidak dibalas diartikan sebagai pengabaian secara umum. Semua pasti pernah mengalami ketidak enakan akan hal-hal yang nampaknya kecil ini. 

Saya juga cukup kenyang dengan prilaku demikian. Saat ini saya, memilih pendapat dan teori salah seorang ahli sosial, tidak usah chat kecuali butuh dan jawabalah chat orang sepanjang jawaban-jawaban orang tersebut. Artinya kalau cuma di jawab hmmmm, jawab saja " ia" atau kalau tidak mau sakit hati yah tidak usah ngechat sesimpel itu. 

Secara psikologi, jawaban chat berbanding lurus dengan prioritas kita di kehidupan orang lain. Semakin cepat dibalas, maka kita ada diurutan-urutan atas dalam lingkar komunikasi seseorang. 

Semakin lama dibalas, maka percayalah anda kurang penting untuk orang itu. Supaya tidak sakit hati online, tidak usah buang-buang waktu untuk chat orang yang sudah kita prediksi tidak akan membalas chat kita. Ada juga yang tidak membalas karena chat kita dianggap dan dirasa tidak perlu dibalas sementara yang nge-chat mengharapkan balasan dari sini sudah kelihatan yang men -chat dan yang nge-chat sudah beda alam. Tidak usah dipaksakan.

Sebagai mahluk sosial, pintar-pintarlah membaca situasi. jika orang yang dichat sudah membalas dengan kalimat-kalimat pendek dan emoticon itu tandanya percakapan harus diakhiri.  Atau semisal di jawab dengan wakakkkkk, pahamilah itu tanda berhenti. Banyak kejadian tragis karena chat tidaki dibalas bahkan ada yang sampai membunuh orang yang tidak balas chat seseorang. 

Ketik saja di google banyak kasus demikian. Untuk apa se dramatisir itu? 24 jam saja waktu seakan-akan tidak lagi cukup. Hidup kok harus dibebani hal-hal yang tidak penting. Di blokir balas blokir, masa diblokir, terus pake acara nangis-nangis nabrak-nabrakan diri ditiang jemuran sambil nyanyi-nyanyi sedih ala film India? 

Untuk menghindari  sakit hati online, patah hati online, chatlah orang jika perlu. Terlebih untuk anda yang punya pengalaman tidak dibalas chatnya tidak usah dichat lagi, ga sopan. Lebih bagus waktu anda yang mahal dan berharga dipakai untuk hal-hal yang berguna ketimbang sibuk me-ngechat orang-orang yang memang hanya sekedar jadi aksesori dalam hidup anda dan anda juga hanya aksesoris dalam hidup mereka. 

Orang tidak harus punya kebutuhan yang sama dengan kita setiap saat. Ketika kita misalnya sudah tidak satu tempat kerja, sudah tidak satu sekolah, kuliah perlahan-lahan keperluan-keperluan dan kebutuhan-kebutuhan kita akan berubah. Tidak ada yang permanen dalam hidup bukan? dan percayalah semua akan lost contact pada akhirnya.

Akhir kata, hidup ini dibawa santai saja. Kalau ada yang tidak baca chatmu, tidak usah dibesar-besarkan kamu tidak akan mati, berbahagialah dengan hidupmu. Ingat kata tukang foto, satu dua, tiga, senyum................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun