Pahami bahwa mereka punya beban teramat berat dalam membimbing sekian banyak calon Doktor. Meminta diprioritaskan adalah sikap kekanak-kanakan yang akan merugikan diri sendiri, apalagi sampai ngambek dan tidak mau bimbingan hal itu sebaiknya disingkirkan dari mindset kita. "Â
Kesampingkan perasaan-perasaan tidak enak" itu hanya akan mengintimidasi dan menghentikan laju progress disertasi kita. Bangunlah komunikasi yang baik dengan pembimbing.Â
Bagaimanapun mereka adalah dosen-dosen kita yang tidak akan punya niat jelek terhadap kita. Patuhi saran dan masukan yang diberikan, jangan merasa lebih pintar dan lebih menguasai materi dan secara defensive mendebat mereka. Bagaimanapun pada akhirnya pembimbing akan membaca disertasi kita dan paham alur berpikir kita.
Satu lagi kunci yang paling utama adalah libatkan Allah dalam semua urusan kita dan menyadari bahwa Allah tidak akan menutup mata terhadap hamba yang berjuang dan berdoa.Â
Semua orang doanya akan dikabulkan. Iblis saja begitu optimis meminta kepada Allah agar ditangguhkan ajalnya sampai hari kiamat untuk mencari teman sebanyak-banyaknya yang bisa diajak tinggal bareng  dineraka dan dikabulkan permintaanya., mengapa kita berdoa yang baik-baik agar bisa selesai kuliah doktor, mengapa tidak optimis bahwa doa kita akan dikabulkan?Â
Toh kita bukan iblis yang sudah berbuat begitu banyak kerusakan dimuka bumi  ratusan ribu tahun. Memang, untuk selesai tidak mudah,.  Jalannya akan terjal , menukik, bahkan berkelok-kelok.Â
Masing-masing orang akan mengalami cobaan yang berbeda-beda namun yakinlah, bahwa Allah tidak akan menutup mata terhadap doa dan usaha keras hambanya.Â
Jangan lupa, tidak ada yang tidak mungkin apapun yang bisa dilakukan oleh orang lain kita juga bisa melakukanya .Akhir kata, untuk semua yang masih berproses dalam perjuangan disertasi, tetap semangat, percayalah semua orang punya waktu psikologinya sendiri untuk selesai.Â
Jangan pernah meyerah, jangan berhenti ditengah perjalanan, ujung usaha barulah takdir. Selamat menjadi Doktor, Selamat bergabung dengan 800.000 Â Doktor Indonesia. Selamat memajukan pendidikan indonesia yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI