Hidup memang tidak selancar jalan tol yang lurus tanpa tikungan. Pandangan seseorang tentang hiduppun berbeda-beda. ada yang hanya mementingkan kehidupan di dunia tanpa memikirkan akhirat (koruptor yang berkedok mulia) dan ada pula yang mementingkan kedua-duanya dan mereka adalah orang-orang yang dianggap sukses. namun pada kenyataannya jalan yang di lalui memang melalui lika-liku, mengahadapi jalan berlubang (jalan tua yang tidak diperhatikan) yang bisa saja kita terperangkap dan akhirnya jatuh apabila kita salah jalan, mengahadapi tanjakan yang tinggi dan persimpangan yang berliku. Bigitulah alur kehidupan. Kita hidup seolah memilih buah langsat (sekarang musim buah langsat). kita cenderung memilih yang manis dan mengacuhkan yang asam. begitu banyaknya buah langsat, kemudian bagaimana kita mengetahui bagaimana yang manis dan bagaimana yang asam?? tentu dengan mencoba mencicipinya terlebih dahulu. bigitu pula kehidupan dengan melalui proses merasakan, memilih, menjalani kemudian kita merasakan kehidupan baik yang baik atau yang buruk.
saya rasa semua manusia pasti merasakan hidup yang seperti itu. salah satu diantara manusia itu adalah saya. saya yang sampai detik ini (time 22.41 10 april 2013 ) masih merasa suatu mukzizat dimana merasakan nikmat ALLAH SWT yang maha dahsyat. harapan akan ALLAH SWT memberikan nikmat yang lebih dari pada apa yang saya dapat sekarang pasti ALLAH akan berikan, yaitu sebuah kesuksesan di dunia maupun di akhirat. harapan akan saya mampu dan saya bisa menjadi seseorang yang sukses dan memperlihatkan bahwa "SAYA BUKAN ORANG YANG LEMAH" adalah motivasiku. banyak cobaan dan rintangan dari merasakan kesakitan yang mengharuskan mengambil cuti kulia1 tahun dengan di baluti rasa putus asa apakah saya bisa Menjadi seorang sarjana dengan memakai Toga ? apakah harapan akan senyuman manis dan tangisan haru Menjadi SKM dari ke Dua orang tuaku akan sirna dengan keadaanku yang penyakit yang seperti itu?? harapanku seakan putus hilang entah berlabu kemana?(ke lauut kaleee heheh). lalu kemudian bisikan ALLAH muncul di setiap shalat dan doaku... ALLAH memberikan harapan itu dengan ditunjukannya padaku sebuah cahaya, cahaya itu adalah harapan yang membawaku di kehidupanku sekarang ini. Dan harapan itu di titipkan melalui doa dan kasih sayang ke dua orang tua saya. Melalui Merekalah harapan itu ada, harapakn itu kian hari kian muncul dan membawa harapanku yang semula berlabuh kemudian kembali melekat didiriku dan membeiku kesempatan untuk memiliki dan merasakan hidup yang lebih baik. harapan itulah yang saya ingin capai sekarang. dan semoga harapan itu akan menjadi nyata oleh keridhahan_Nya... amiinnn
sekian untuk malam hari ini... semoga menjadikan motivasi dan bermanfaat
THANK YOU.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H