Mohon tunggu...
Sandy Kurniawan
Sandy Kurniawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru SMK

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilah Pilih SMK

21 Juni 2012   01:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:43 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pilah Pilih SMK



Para orang tua yang memiliki anak lulus SMP akan dihadapkan persoalan untuk memilih sekolah lanjutan yang tepat bagi anaknya. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) hadir saat ini sebagai pilihan utama anak-anak lulusan SMP dan orang tuanya. Informasi tentang SMK jangan didapat hanya sekilas dari iklan TV saja, tapi bisa langsung mencari informasi dari internet atau bertanya ke sanak saudara tentang seluk beluk SMK. Siswa SMK diajarkan untuk lebih dapat hidup mandiri berbekal ketrampilan dasar yang didapat dari sekolah masing-masing. Para siswa di SMK mendapatkan materi pembelajaran yang lebih banyak porsi prakteknya.

Tugas utama orang tua sebenarnya dalam memilih SMK adalah mengetahui kompetensi keahlian ( jurusan) apa saja yang tersedia di sebuah SMK. Segala informasi mengenai jurusan yang ada harus mencakup penjelasan yang gamblang tentang pelajaran apa saja yang nantinya akan dipelajari dan dunia kerja seperti apa yang bisa dimasuki oleh para siswa jurusan tersebut. Karena satu SMK dengan SMK lainnya tidak selalu memiliki jurusan yang sama walaupun terletak dalam satu kecamatan. Jurusan yang akan dipilih nanti oleh calon siswa harus menyesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa. Dalam satu kabupaten biasanya terdapat beberapa SMK negeri dengan SMK swasta. SMK di Indonesia memiliki beberapa Bidang Studi Keahlian yaitu Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Bidang Studi Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi,Bidang Studi Keahlian Kesehatan, Bidang Studi Keahlian Seni, Kerajinan dan Pariwisata, Bidang Studi Keahlian Agribisnis dan Agroindustri serta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Dalam satu Bidang Keahlian terdapat beberapa Program Studi Keahlian. Dan dalam satu Program Studi Keahlian terdapat beberapa Kompetensi Keahlian ( Jurusan ). Bervariasinya jurusan yang ada harus menyesuaikan dengan minat dan kemampuan anak sehingga akan memaksimalkan potensi anak untuk berkembang.

Penerimaan siswa baru SMK Negeri di banyak kabupaten yang memakai sistem online di tahun-tahun sebelumnya selalu mengutamakan pemilihan sekolah terlebih dahulu, setelah siswa dinyatakan diterima di SMK Negeri yang dituju, baru kemudian terjadi proses penyeleksian siswa untuk pemilihan jurusan. Kalau yang dipilih oleh siswa baru, jurusan yang sesuai minatnya maka masalah tidakmuncul. Masalah muncul kalau hasil seleksi menyatakan bahwa jurusan yang dipilih oleh siswa baru tidak sesuai kriteria penyeleksian, entah faktor nilai yang kurang, tes buta warna, atau mungkin tes kesehatan. Maka siswa tersebut harus jatuh pada pilihan kedua yang mungkin alasan dipilihnya asal mengisi saja, asal ikut teman atau asal ikut pilihan orang tua. Kalau itu dijalani dengan terpaksa oleh siswa maka ancaman Drop Out di masa mendatang akan muncul.

Orang tua hendaknya juga mengetahui pagu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) satu SMK tersebut. Membaca peluang jurusan apa yang paling banyak atau paling sedikit peminatnya di sebuah SMK karena nanti akan mempengaruhi peluang lolos seleksi masuk juga bisa menjadi pertimbangan alternatif.

Untuk Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Bidang Studi Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi,Bidang Studi Keahlian Kesehatan, Bidang Studi Keahlian Agribisnis dan Agroindustri maka pelajaran yang akan dipelajari sehari-harinya akan banyak berkutat dengan pelajaran eksak sehingga anak yang memiliki kemampuan lebih berhitung dan memiliki logika kuat tidak akan kesulitan di kelas nantinya. Sementara untuk Bidang Studi Keahlian Seni, Kerajinan dan Pariwisata serta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen memerlukan anak yang lebih kuat di pelajaran sosial, bahasa dan rasa berkesenian yang tinggi kecuali untuk jurusan Akuntansi yang memerlukan siswa kuat di penghitungan.

Lokasi sekolah juga menentukan biaya transportasi yang akan dikeluarkan oleh orang tua serta faktor kebugaran anak untuk belajar di sekolah. Semakin jauh sekolah dari rumah anak maka anak harus merencanakan berangkat ke sekolah lebih awal, dan itu juga akan sangat menyita tenaga anak di perjalanan sehingga anak akan kelelahan di sekolah.

Biaya juga faktor yang harus dipertimbangkan oleh orang tua dalam memilih SMK. Orang tua diharapkan sudah mampumemperkirakan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan bulanan termasuk anggaran uang saku, transportasi, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Bagi orang tua yang tidak mampu, biasanya ada keringanan biaya dari pihak sekolah asal memenuhi syarat yang ditentukan pihak sekolah. Biaya yang besar dikeluarkan orang tua sebenarnya terjadi di kelas XI atau kelas XII saat anak menjalani Program Praktek Kerja Industri di luar kota atau di luar negeri. Biaya hidup antara lain biaya makan, biaya kost dan transportasi di kota lain itulah yang membuat orang tua harus memiliki anggaran lebih daripada bulan-bulan yang lain. Meski orang tua memerlukan biaya lebih untuk Program Praktek Kerja Industri ada keuntungan yang didapat siswa saat melakukan program ini yaitu terciptanya hubungan yang baik antara siswa dan perusahaan. Jika pihak perusahaan menilai kinerja siswa selama program sangat bagus, maka bisa saja perusahaan akan menunggu siswa tersebut lulus dan akan langsung direkrut nantinya untuk kerja di perusahaan tersebut. Ada kalanya di beberapa SMK yang menjalin kerjasama dengan dunia industri di luar kota, saat anak menjalani Program Praktek Kerja Industri maka biaya hidup ditanggung oleh pihak perusahaan sendiri.

Alangkah baiknya orang tua dan anak langsung datang melihat sendiri kondisi SMK dan menggali informasi sebanyak mungkin tentang sarana prasarana, daya tampung jurusan, kualitas guru, perkiraan biaya sekolah, hubungan kerjasama dengan dunia industri dan prestasi sekolah. Observasi ini sangat penting sehingga keraguan anak dan orang tua nantinya tidak ada lagi untuk memilih SMK yang dituju demi masa depan yang cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun