Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Indonesia

5 September 2016   15:03 Diperbarui: 5 September 2016   16:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi.pribadi/2013

Aku bangga menjadi Indonesia, meskipun hanya merah dan putih

Aku bangga menjadi Indonesia, meski tidak seragam

Aku bangga pada Indonesia, walau kecilnya pulau-pulau tak terhitung

Aku bangga menjadi Indonesia, meski langkahku sebatas Watuagung dan Surabaya

Aku bangga menjadi Indonesia, meski tidak merasakan lagsung tajamnya bambu runcing; kobaran hasrat mengusir penjajah; gagahnya diri dengan ikat merah putih di kepala

Aku bangga menjadi Indonesia, tapi tidak lalu berpuas rasa

Aku bangga menjadi Indonesia, namun kenapa terus membodohi diri?

Aku bangga menjadi Indonesia, tapi malu jika berhenti berjuang

Aku bangga menjadi Indonesia, tapi berduka jika saling serang

Aku bangga menjadi Indonesia, tapi kenapa hati, tutur, dan tindakan tidak sejalan?

Aku bangga menjadi Indonesia, tapi mengapa bukan darah keberanian yang tercecer, namun darah bejat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun