Suatu hari, seorang ibu mengantar anaknya kursus berenang. Tiba-tiba, ada suara teriakan minta tolong. Ternyata, anaknya tenggelam di kolam yang dalam untuk orang dewasa. Ia panik, bingung, dan berteriak, sebab ia sendiri tidak bisa berenang.
Di kejauhan, ia melihat seorang yang ia kenal: pelatih renang anaknya. Namun, pelatih itu bukannya langsung menolong, tapi malah berdiam. Ibu itu memohon dengan sangat, tapi pelatihnya bergeming.
Pernahkah Anda memiliki pengalaman serupa? Anda tahu Tuhan sanggup menolong, tapi Tuhan berdiam diri, tidak segera menolong Anda yang sedang terancam atau dalam pergumulan.
Hal ini juga dialami Maria ibu Yesus. Mereka sedang menghadiri suatu pesta perkawinan. Ternyata, tuan rumah kehabisan anggur. Jika ini diketahui tamu, tuan rumah pasti akan malu. Maria tahu kejadian ini, dan ia berharap Yesus melakukan sesuatu untuk menolong sang tuan rumah.
Waktu itu, anggur adalah menu utama dalam pesta. Jika menu ini habis, gawat. Bisa malu di depan seluruh tamu. Maria meminta anaknya, Yesus, untuk bertindak memberikan bantuan.
Kenapa Maria meminta tolong pada Yesus? Karena Maria tahu siapa Yesus. Sejak berita akan kehamilannya (disampaikan oleh malaikat) sampai kelahiran Yesus, banyak tanda-tanda ajaib dalam diri Yesus.
Namun, Yesus justru menjawab, "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Bagaimana ini? Anak yang harusnya bisa diandalkan, malah berkata begitu, seolah cuek dan tidak peduli.
Bagaimana pengalaman kita dengan Tuhan? Kita tahu, bahwa Tuhan sanggup menolong, tapi Tuhan (seolah) tidak melakukan apa pun. Apakah Tuhan peduli? Bahkan, apakah Tuhan sanggup menolong kita?
Namun, Maria tetap merespons dengan positif. Yohanes 2:5 (TB) Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Maria tetap percaya, Yesus akan bertindak.
Kenapa Yesus lama bertindak saat kita mengalami masalah?
1. Pemikiran kita keliru