Menssana in corporesano. Kita semua pasti sudah hafal slogan epic di atas, apalagi di kalangan guru olahraga. Ya, artinya "Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat."Â
Jadi, tubuhnya harus sehat biar jiwanya juga sehat.
Namun, di era digital ini banyak orang makin malas berolahraga. Kecanggihan teknologi membuat manusia jadi pragmatis dan malas. Misalnya, orang malas memasak, pesan makanan via ojek online saja. Malas berdesak-desakan di tempat belanja, apalagi akhir tahun begini, pasti banjir manusia. Belanja di e-commerce saja. Tinggal klik klik, barang diantar ke rumah. Enak toh!
Menyadari pentingnya menjaga kesehatan, penggerak kesehatan di lingkup RW tak tinggal diam. Para kader PKK RW membuat program bertajuk Senam Bersama, dilengkapi dengan fasilitas cek kesehatan (ILP), pasar UMKM lokal, taman bacaan, bank sampah dan parenting. Kegiatan senam bersama dan bazar UMKM ini sedianya rutin dilakukan setiap bulan, pada hari Minggu. Sengaja dipilih Minggu, semua orang libur bekerja, jadi diharapkan banyak yang datang untuk memberikan dukungan.
Di kompleks tempat tinggalku, program ini sudah dimulai sejak lama. Namun, vakum beberapa bulan karena banyak kendala teknis, salah satunya pergantian pengurus. Bulan Desember ini kembali diadakan. Berikut ini beberapa hikmah dari kegiatan ini.Â
1) Sehat jiwa raga
Seperti aku sebut di atas, bahwa jiwa yang kuat terpancar dari tubuh yang sehat. Tubuhnya harus dikondisikan supaya sehat, salah satunya--yang paling gampang dan seru--melalui kegiatan senam bersama. Dengan panduan instruktur lokal banyak kalangan dari anak, dewasa hingga lansia memadati jalan utama kompleks.
Alunan musik jedag-jedug menambah semarak suasana. Sebagian besar yang datang, segera mengikuti gerakan sang instruktur. Tidak semua warga datang untuk olah raga. Ada yang mau periksa kesehatan, mau jajan, atau sekedar melihat-lihat. Tak apa.
Otot dan syaraf digerakkan, badan pun sehat. Selesai senam, keringat bercucuran, perut kosong, sarapan dulu dengan beragam menu yang dijajakan UMKM warga. Ada bakwan kawi seharga 5.000-an, cireng, nasi bakar, kebab, jus buah, sup buah, hingga minuman jamu.Â
2) Dari warga, untuk warga