Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mencoblos, Cara Terbaik untuk Melawan

28 November 2024   01:33 Diperbarui: 28 November 2024   01:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, secara popularitas, paslon 1 lebih dikenal masyarakat. Hendi pernah menjadi Wali Kota Semarang pada 2010. Andika sebagai mantan Panglima TNI juga lebih dikenal secara nasional. Tapi, kalau suara paslon lain lebih unggul, apalah mau dikata. Tangan-tangan elit tak terlihat lebih berkuasa dari rakyat jelata.

Ilustrasi Pilkada serentak | foto: Antara
Ilustrasi Pilkada serentak | foto: Antara

Lantas, haruskah kita acuh?

Diam atau acuh bukanlah mental pejuang. Seperti kutipan terkenal berikut,

Sebaik-baiknya pertahanan adalah yang dilakukan dengan menyerang” -- Tan Malaka

Untuk melawan tangan-tangan jahat yang menodai demokrasi bangsa ini, acuh atau diam bukanlah pilihan.

Melawan, itulah pertahanan terbaik. Bukan dengan menggerakkan aparat atau orang-orang yang di dalam kekuasan. Lawan dengan cara-cara yang sopan, tidak melanggar hukum maupun etika. Kita dalam apa pun porsi dan perannya bisa melawan dengan jari kita.

Memilih calon bukan karena fanatik pada pribadi, bukan karena tebalnya amplop yang diterima, bukan pula karena intimidasi dari pihak mana pun. Tapi, memilih dengan sadar, bahwa setiap suara kita adalah bentuk perlawanan.

Pilih, coblos kandidat yang lebih baik di antara yang sangat tidak baik. Bagaimana kalau kita melawan, akhirnya kalah? (Paslon lain menang, dengan cara curang)

Kita sudah berjuang secara bermartabat, saudaraku

Esok, hasil penghitungan suara akan segera keluar. Apa pun hasilnya, ayo kembali berjuang di porsi masing-masing. Tak usah baper. Cicilanmu masih panjang kan? --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun