Saat Anda ngantuk, tak sempat ngopi, ambil saja ko*iko! Kira-kira begitu slogan sebuah iklan permen kopi.
Betulkah makan permen kopi bisa menghilangkan kantuk (mengantuk)? Padahal, kalau ngantuk obatnya ya cuma satu: tidur. Tapi kalau kantuk datang di jam kerja atau jam sekolah, pasti merepotkan ya...
***
Viral di media sosial, seorang murid SMA yang tertidur di kelas saat pelajaran. Jika siswa ini hidup di era 90-an, nasibnya tak akan jauh dari terpaan penghapus kayu, atau ditimpuk penggaris. Pengkhianat pengetahuan. Kalau sedikit beruntung, murid ini dibiarkan tidur oleh gurunya, sampai semua penghuni sekolah pulang. Biar menginap di sekolah sekalian!
Dalam pembelajaran di kelas, banyak dinamika yang terjadi. Dari murid mainan, mengobrol dengan teman, sampai ada yang tidur di kelas.
Kenapa murid bisa tertidur?
Tidak menyimak pelajaran, tidak menghormati guru, pemalas! Hal ini biasanya dari sudut pandang guru.
Dari sisi murid, biasanya murid bosan dengan pelajaran, lalu mengantuk, dan tidur. Sebelum langsung menghakimi, ada baiknya guru mencari tahu dulu alasan kenapa murid bisa tidur di kelas, saat pelajaran lagi. Bisa jadi, dia ada kegiatan penting yang harus dilakukan hingga larut malam, istirahatnya kurang, wajar jika tidur di kelas.
Seorang guru dengan akun TikTok @friskasitumorang642 (indozone.id) mendapati muridnya tertidur di kelas. Dia tak mau muridnya ketinggalan materi pelajaran, maka dia membangunkan murid tersebut. Bukan dibentak, apalagi dilempar penghapus kayu. Namun dengan membelai lembut kepala murid laki-laki tersebut. Nampak guru ini memahami pentingnya bahasa kasih. Tidak ada sedikit pun kemarahan dalam ibu guru ini.
Bagi Ibu Friska, membangunkan murid dengan cara memarahinya akan menurunkan semangat belajar. Itu sebabnya, sentuhan kasih sayang adalah cara terbaik untuk membangunkan siswa agar merasa nyaman karena mendapat perhatian. "...Kita belum tahu apa sebab siswa tertidur saat proses belajar mengajar" kutip Ibu Friska dalam video. Sunguh ibu guru yang ramah dan penuh kasih. Memang seharusnya begitu sikap orang tua kepada anaknya.