Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Anak Suka Memakai Perkakas, Mau Jadi Apa?

20 Juli 2024   18:12 Diperbarui: 20 Juli 2024   18:20 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak ikut mencangkul tanah | dokumentasi pribadi 

Suatu hari, adikku memasak burger ala-ala. Roti dipotong, mentega disapukan ke teflon, daging dipanggang, dan disajikan di piring. Burger lezat siap disantap!

Namun, bak juri di Master Chef, seseorang menambahkan bumbu tiada kira banyaknya. Mungkin, masakan bakal terasa lebih sempurna. Anakku menumpahkan--bukan menaburkan ya!--garam ke sekeliling burger.

Rasanya, aku sudah darah tinggi sebelum makan burger topping garam!

***

Anak melihat, anak meniru, dan memodifikasi.

Aku dan istri sering diingatkan, setiap ucapan dan tindakan kami dilihat, ditiru, bahkan dimodifikasi oleh anak kami. Misal aku sedang mengobrol dengan istri, lalu terjadi gesekan dan aku jadi gemas, aku pukul (tidak betulan), atau cubit istriku. Tak lama, anak kami meniru dengan memukul.

Kali lain, jika kami bicara dengan nada tinggi di depan anak ia akan ikut bicara dengan nada tinggi juga. Waduh. Harus segera bertobat orang tua ini.

Itu baru dari cara berbicara. Dalam tindakan yang lain, anak dengan sangat mudah meniru, bahkan ingin melakukan pekerjaan seperti dilakukan orang dewasa. 

Dilihatnya aku menukang dengan palu dan gergaji, ia berusaha mengambil alih. "Aku aja yang palu!" Jika ia melihat Mbah sedang mencangkul, ia juga ingin ikut mencangkul.

Anak kami juga meniru pekerjaan istri. Secara, ia setiap hari di rumah dengan mamanya. Suatu kali istriku sedang membuat adonan kue. Ia ingin ikutan mencampur tepung, memecah telur, dan mengaduk. Hari lain, ia mengambil spatula dan pengocok telur, "Mama, ayo tita bitin tue!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun