Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PDN Diretas, Kominfo Cemas

3 Juli 2024   06:36 Diperbarui: 4 Juli 2024   14:52 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda menabung di sebuah bank besar. Bukan uang yang Anda tabung, tapi data. Anda memberi izin pada bank untuk mengelola data tersebut. 

Suatu hari, Anda ingin mengakses data milik Anda. Tapi apes, Anda tidak bisa mengakses. Bank, sebagai pengelola juga tidak punya akses. Malah, ada pihak ketiga yang minta tebusan agar Anda bisa kembali mengakses data. Itu data Anda, tapi harus membayar. Kesal????

***

Kominfo umumkan Pusat Data Nasional (PDN) diretas (Kamis, 27/6/2024) terkena serangan ransomware LockBit 3.0. Publik kaget? Tidak. Sebab sudah beberapa kali terjadi.

Kabar ini memberitahu seluruh dunia, betapa sistem keamanan siber Indonesia lemah, terlampau lemah. Pemerintah, dalam hal ini Kominfo, makin menelanjangi diri dengan menyebut hacker meminta tebusan Rp131 miliar agar data bisa kembali diakses.

Memalukan.

Negara sebesar Indonesia diperas oleh hacker dan diumumkan ke publik. Seolah pemerintah tidak becus menangani masalah. Aku membayangkan seperti di film-film, petinggi negara memberi ultimatum "Saya mau masalah ini selesai dalam 3 x 24 jam. Atau, kalian saya pecat!" Dengan begitu, rakyat takkan diresahkan.

Sanggupkah pemerintah melakukannya? Terbukti tidak. Seminggu pasca kejadian, PDN belum juga pulih. Kominfo pun cemas.

BSSN menyampaikan masalah utama serangan siber terhadap PDN adalah tata kelola keamanan siber dan manajemen risiko. Data mayoritas instansi pemerintah yang disimpan dan dikelola di server PDN tidak dicadangkan. (kompas.id)

Ketua Cyberity Arif Kurniawan berujar, serangan keamanan data sudah berulang kali terjadi. Peristiwa ini seharusnya menjadi peringatan tentang krisis keamanan data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun