Hidup ini penuh ujian. Malahan, memang ujian. Barangsiapa belajar rajin dan sungguh-sungguh, niscaya mampu mengerjakan soal ujian dan lulus.
Kelulusan berlangsung dari jenjang SD (bahkan sejak KB-TK), SMP, SMA, sampai kuliah. Jika seseorang menempuh minimal wajib belajar 12 tahun, maka ia mengikuti prosesi kelulusan setidaknya empat kali. Mantab.
"This is not the end. This is start to a new journey." Demikian tutur perwakilan orang tua kelas 6 dalam acara kelulusan. Lulus satu level, level baru siap menanti. Ada penuh tantangan, cobaan, petualangan, sekaligus kesempatan di depan mata.
Aku menganalogikan, anak yang masuk SD bak anak rajawali keluar sarang. Baru saja kemarin menetas dari telur, harus dipaksa terbang dengan banyak risiko. Baru saja asyik di Kelompok Bermain, sudah harus masuk Sekolah Dasar.
Sedang anak yang lulus SD, bak rajawali yang harus menerjang badai. Baru kemarin masuk SD, suka rewel kalau mau masuk kelas, sekarang sudah lulus, berubah menjadi remaja.
Itulah proses hidup. Satu sisi orang tua bangga, 6 tahun anaknya belajar di SD, kini sudah lulus, sudah bukan kanak-kanak. Sisi lain guru berkaca-kaca, sedih dan haru. Anak murid yang kemarin suka berulah di kelas, suka datang terlambat, suka mainan saat pelajaran, suka bertengkar dengan temannya lalu menangis, suka makan lesehan di lantai, suka kejar-kejaran di lorong... Kini, mereka berhenti melakukan ritual itu. Tidak lagi berada di kelas yang sama dan berjumpa setiap hari.
Omong-omong, sebelum mata ini sembab akibat perpisahan, aku rangkum 3 hal penting.
1) Murid harus menerjang badai
Jenjang SD adalah masa paling panjang dalam proses belajar. (6 tahun) Maka, kenangan yang paling mengena ya di masa SD. Hal-hal paling menyenangkan sampai menyedihkan, semua terangkum di masa putih-merah.
Seperti analogi di atas, anak lulus SD bak anak rajawali yang harus menerjang badai. Suka atau tidak, siap atau tidak, mau atau tidak; badai itu harus diterjang. Sebab, sarang yang ada tak lagi memadahi. Anak rajawali harus menerjang badai untuk menemukan ekosistem dan membangun sarang baru.