Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Beda Adat, Siapa Takut? #31

12 Juli 2023   18:31 Diperbarui: 12 Juli 2023   18:37 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati liburan di Salatiga | foto: KRAISWAN

'Terjebak' dalam lingkungan orang Batak | foto: KRAISWAN
'Terjebak' dalam lingkungan orang Batak | foto: KRAISWAN

"Seperti ini gambarannya kalau di orang Batak ya, Kris," ujar opung---ibu mertua Christina. O, jadi untuk bertemu keluarga Batak pun ada latihannya? Kris makin mensyukuri waktu liburan dengan Yanti ini. Ada hal-hal yang Tuhan siapkan dalam diri kami.

Kesan galak karena intonasi suara tinggi yang umum pada orang Batak tidak nampak di keluarga Christina. Mereka justru ramah dan hangat.

Saat Kris memutuskan untuk berpacaran dengan orang Batak, mau tidak mau harus belajar dalam budaya dan tata cara mereka, termasuk dalam berbahasa. Yanti sudah 'mencuri' start, karena empat tahun lebih tinggal di Jawa. Sudah tahu sedikit-sedikit budaya dan bahasa orang Jawa. Sedangkan bagi Kris baru pertama kali ada di komunitas orang Batak.

Kami diajak makan malam sekalian di rumah Christina. Setelah itu acara sharing-sharing. Mau pamit saat sesi sharing itu rasanya sungkan, akibatnya saat mereka selesai sudah berganti hari dan tahun. Kris disarankan menginap. Apa boleh buat.

Keesokan harinya, Kris tidak langsung pulang. Kami pamit sebentar untuk makan siang bersama. Disebabkan jalanan masih macet, efek tahun baru, kami mencari tempat makan yang mudah dijangkau. Kami putuskan makan di restoran steak, tidak jauh dari rumah Chris.

Makan siang bersama menu steak | foto: KRAISWAN
Makan siang bersama menu steak | foto: KRAISWAN

Selesai makan, kami masih mendiskusikan buku PA. Sesuai komitmen pada awal pacaran. Setiap bertemu, mengusahakan untuk PA bersama. Kami bingung mau PA di mana, sebab jalanan masih macet. Mulanya mau ke daerah Bandungan yang sejuk. Tapi macet parah.

Maka kami putuskan mengunjungi Taman Doa Getsemani. Terlebih dahulu kami berdoa pribadi di tempat ini. Ada bilik-bilik kamar semacam goa buatan untuk pengunjung bisa berdoa. Setelah berdoa, barulah kami mendiskusikan buku.

Saking serunnya, kami pindah beberapa tempat agar tidak mengganggu pengunjung lain. Tidak hanya hal serius, materi PA ini kadang memicu kami membagikan hal yang lucu. Maka gelak tawa pun tak bisa kami tahan. Sampai kami ditegur oleh petugas, "Sudah berdoa, Mas? Harap tenang ya!" Di tempat ini memang wajib menjaga ketenangan. Namanya juga tempat doa.

Berfoto setelah selesai PA | foto: KRAISWAN
Berfoto setelah selesai PA | foto: KRAISWAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun