Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

4 Anak Bertahan 40 Hari di Hutan Amazon, Pembelajaran buat Generasi Gadget

14 Juni 2023   12:35 Diperbarui: 16 Juni 2023   03:15 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak bisa bayangkan nasib mereka kalau terjebak di tengah hutan. Tidak ada sinyal, tidak ada orang yang dapat dimintai tolong. Ini adalah bukti, penguasaan teknologi tidak menjamin mereka bisa bertahan hidup di dunia nyata. Beda cerita dengan anak-anak korban pesawat yang jatuh di hutan Amazon.

Pada Senin (1/5) dini hari pesawat kecil yang berisi tujuh penumpang jatuh di Hutan Amazon. Ibu mereka, pilot dan kopilot meninggal dalam kejadian ini. Empat orang anak berusia 13, sembilan, empat dan satu tahun sanggup bertahan selama 40 hari di hutan yang penuh ular, jaguar dan nyamuk.

Bagaimana bisa anak-anak bertahan selama itu di area yang belum pernah dieksplorasi? Orang dewasa pun belum tentu bisa bertahan.

Keempat anak itu adalah keluarga Mucutuy, masyarakat adat Huitoto, yang telah dipersiapkan untuk menghadapi tantangan. Mereka belajar berburu, memancing dan mengumpulkan makanan di hutan. 

Kakek mereka, Fidencio Valencia mengatakan bahwa cucu tertua Lesly dan Soleiny sangat mengenal hutan. Keluarga tersebut rutin memainkan permainan bertahan hidup sejak usia dini.

Lesly (13 tahun) tahu buah apa yang tidak boleh dimakan, karena banyak buah beracun di hutan. Pasca kejatuhan pesawat, Lesly menceritakan bahwa ibunya masih hidup sekitar empat hari setelah pesawat jatuh. Ibunya meminta anak-anak meninggalkan lokasi kecelakaan agar dapat bertahan hidup.

Lesly membangun tempat perlindungan darurat dari dahan-dahan yang disatukan dengan ikat rambutnya. Dia juga menemukan Farina, sejenis tepung, dari puing-puing pesawat Cessna 206 yang mereka tumpangi.

Proses evakuasi anak-anak Mucutuy | foto: Reuters, AFP Photo, olah: KRAISWAN
Proses evakuasi anak-anak Mucutuy | foto: Reuters, AFP Photo, olah: KRAISWAN

Mereka bertahan sampai tepungnya habis, lalu makan biji-bijian dari buah yang mirip markisa, avicure. Waktu itu hutan sedang musim buah.

Pakar masyarakat adat Alex Rufino berujar, anak-anak itu berada di hutan yang sangat gelap, lebat dan di antara pepohonan besar. Meski ada daun untuk memurnikan air, sebagian beracun. 

Tak hanya binatang liar, anak-anak itu harus bertahan dari hujan badai yang intens dan menghindari kelompok bersenjata pengedar narkoba. Mereka menerapkan apa yang dipelajari di masyarakat dan mengandalkan pengetahuan leluhur untuk bertahan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun