Buat yang tidak suka dan tidak terbiasa minum jamu, jangan khawatir. Minuman di sini tidak pahit, malah enak dan ramah untuk lidah semua usia. Vyna memberi beberapa rekomendasi jamu yang enak. Favoritnya adalah Jamuccino, nama yang terinspirasi dari capuccino. Bahannya dari serbuk herbal yang dicampur dengan steam milk. ENAK POL!!!, ujar Vyna.
Waktu masih pacaran, aku dan istri beberapa kali menikmati jamu kekinian. Di kompleks Kota Tua Jakarta ada cafe jamu, Acaraki. Peralatan yang dipakai hampir sama untuk mengolah kopi, tapi yang diolah adalah jamu. Kami juga pernah makan es krim jamu di salah satu mal di Semarang.
Pengalaman di atas adalah bukti bahwa jamu juga bisa diterima oleh kalangan milenial, asalkan dilakukan berbagai inovasi.
Men-jamu-kan masyarakat
Istriku adalah praktisi minuman herbal. Sejak menikah, ia mengerjakan jamu kekinian meski masih di skala rumah tangga. Produk umum yang sudah digemari pelanggan adalah kunyit asam, beras kencur, temulawak.
Cara pemasarannya bukan digendong atau dijajakan keliling dengan sepeda motor. Melainkan di wadah botol plastik kemasan 250 ml. Inovasi kecil yang coba dilakukan istriku sejak masih bekerja dulu yakni membuat varian rasa baru, Lemongrass (sereh+jahe). Lalu muncul lagi varian Monja (lemon+jahe).
Kami memberi label "Sendjamu" pada produk kami. Apakah diartikan "mengirim jamu" atau "senja kamu", silahkan. Yang jelas, kami ingin jamu makin dikenal masyarakat. Ini juga menjadi upaya melestarikan warisan nenek moyang.
Meski belum punya cafe atau pasar yang besar, istriku terus konsisten mengerjakan jamu. Visinya adalah 'menjamukan masyarakat'. Perlahan tapi pasti mengenalkan jamu yang enak, sehat dan bermanfaat kepada masyarakat seluas-luasnya. Dari anak-anak sampai lansia.
Kami memasarkan jamu kepada teman-teman, kenalan dan tetangga. Beberapa muridku juga aku 'cekokin' jamu. "Enak", kata mereka. Para tetangga pesan jamu buatan istriku, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk arisan.
Kalau ada event di lingkup RW maupun kelurahan, istriku juga ikut. Ia beberapa kali menjadi pembicara untuk pemanfaatan tanaman toga. Demonstrasinya yakni membuat minuman jamu yang enak dan mudah dibuat. Salah satunya adalah kunyit latte (dengan santan). Sensasi pahit kunyit dikombinasi gurihnya santan.