Seorang pemimpin yang bijak akan diikuti oleh banyak orang. Apalagi pemimpin spiritual, harusnya membawa kedamaian dan membawa umat untuk hidup taat kepada Tuhan. Tapi, apakah pemimpin spiritual tidak bisa salah?
Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet membuat heboh media sosial karena ia meminta seorang bocah laki-laki mencium dan mengisap lidahnya dalam suatu acara publik.
Mengutip The Guardian, kronologinya bermula di sebuah acara pada akhir Februari di kuil Dalai Lama di Dharamshala. Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 anak yang baru saja lulus dari Yayasan M3M India.
Dalam acara itu, Dalai Lama menyuruh seorang bocah laki-laki naik ke mimbar tempatnya duduk. Dalai menunjuk pipinya dan terdengar ia ingin mencium dan memeluk anak itu. Dalai lama terus menggoda anak itu. Ditatapnya anak itu beberapa saat sebelum keluar kata-kata "...and suck my tongue (hisap lidahku)".
Entah karena tidak mengerti atau sungkan, anak itu pun menurut. Dalai Lama pun tertawa, diikuti para hadirin. Apakah tindakan ini memang lucu?
Tindakan Dalai Lama ini terekam dalam video dan viral di media sosial. Akibatnya banyak warganet menganggap tindakan ini tidak pantas, memalukan bahkan menjijikkan.
Hingga kini, tidak ada laporan apakah pihak keluarga si bocah keberatan dengan tindakan Dalai Lama. Namun, jika ada keberatan dari warganet, tentu ada sesuatu yang salah.
Apakah aksi Dalai Lama ini murni bercanda atau ada semacam dorongan nafsu, hanya orang suci ini yang tahu. Harusnya, sebagai orang suci tidak mudah tergoda oleh nafsu. Kalau hanya bercanda, haruskah sampai meminta menghisap lidah?
Tak lama setelah video viralnya menuai kontroversi, Dalai Lama langsung menyampaikan permintaan maaf melalui akun Twitternya.
Dalam pernyataan itu, Dalai Lama memang kadang suka menggoda orang yang ditemuinya dengan cara bercanda. Itu dilakukan bahkan di depan kamera. Kejadian ini sangat disesali pemimpin spiritual berusia 87 tahun ini.