***
Kisah di atas mirip dengan kasus yang ramai beberapa waktu ini, yaitu kasus kematian brigadir J dengan dua dalang utamanya adalah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Di mana miripnya? Ada tiga poin: kekuasaan, percintaan dan rencana pembunuhan.
Ferdy Sambo adalah salah satu pejabat dalam kepolisian. Inspektur Jenderal bintang dua ini sudah mengecap beragam jabatan, yang terakhir sebagai Kadiv Propam Polri (2020-2022). Tahun 2022 dimutasi menjadi Pati Yanma Polri, suatu jabatan tingkat Mabes Polri dan berada di bawah Kapolri.
Meski tidak setinggi jabatan Daud, tapi jabatan Sambo tidak sembarangan. Bahkan banyak yang menyebut, Sambo punya jejaring yang kuat di kalangan Mabes, sehingga penanganan kasusnya cukup berbelit. Sampai ada isu "Mabes di dalam Mabes".
Jabatan Sambo bukan kaleng-kaleng. Sayangnya, dia memakai kekuasaan itu untuk melakukan pembunuhan terencana.
Persamaan kedua kisah Sambo-Putri dan Daud-Batsyeba yakni perihal percintaan. Daud, dari mata ia jatuh dalam dosa, yakni berzinah dengan Batsyeba, istri Uria. Untuk menutupi dosanya, Daud harus membunuh Uria karena siasatnya yang pertama gagal.
Bedanya, Daud sudah melakukan tindakan asusila, berzinah dengan istri orang. Sedangkan dalam kasus Sambo, brigadir J yang dituduh melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi menjadi alasan pembunuhan yang dilakukan Sambo. Sedangkan tuduhan pelecehan ini mentah, ditolak oleh pengadilan karena memang tidak ada bukti.
Persamaan ketiga yakni tentang pembunuhan. Daud membunuh Uria dengan siasat sangat licik. Ia menyuruh panglimanya, Yoab untuk meletakkan Uria di paling depan pertempuran, lalu ditinggalkan supaya mati. Sedangkan Sambo, berada di TKP, memerintahkan Bharada E untuk menembak J.
Dalam rekonstruktsi yang dilakukan pihak kepolisian, diketahui Sambo juga turut menembak J hingga tewas. Sambo juga menembak berkali-kali ke arah tembok untuk menarasikan seolah-olah terjadi tembak menembak. Pengakuan ini juga mentah, Sambo menipu.
Hingga kini belum ada pernyataan dari pihak berwenang apa motif utama pembunuhan brigadir J. "Hanya boleh diketahui orang dewasa" seperti diungkapkan Mahfud MD membuat masyarakat bertanya-tanya, sampai membuat opini masing-masing.