Setahun lebih tidak mampu memulihkan stok dan harga minyak goreng, Mendag Lutfi akhirnya diganti juga.
Presiden Jokowi resmi merombak (reshuffle) jajaran kabinetnya pada Rabu 15/6/2022. Dalam perombakan ini dilantik dua orang menteri dan tiga wakil menteri, dilaksanakan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan.
Mereka yang dilantik yakni Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi. Hadi Tjahjanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Sofyan Djalil. Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Surya Tjandra. John Wempi Wetipo, Wakil Menteri Dalam Negeri dan Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Dari lima posisi tersebut, aku menyoroti khususnya Menteri Perdagangan. Sejak tersangka mafia minyak goreng ditetapkan, banyak yang menduga Muhammad Lutfi juga terlibat dan menanti hasil penyelidikan. Atau jika masih ada harapan dari Lutfi, setidak-tidaknya membuat harga minyak goreng di pasaran kembali normal. Namun, sampai sang Mendag diganti, harga minyak tetap mahal.
Beberapa waktu lalu aku mengecek di minimarket langganan, harga minyak masih di kisaran Rp 20.000,00 ke atas per liternya. Hal sama dialami ibuku, sampai harus membeli satu krat meski harga masih mahal. Mau bagaimana lagi, minyak menjadi bahan penyokong usaha gorengan ibuku.
Sengkarut minyak goreng yang tidak terurai menyebabkan Lutfi ikut kena reshuffle dengan sejumlah rapor merah. Berikut ini catatan Director of Economics and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira. Muhammad Lutfi dinilai tidak mampu mengendalikan harga minyak goreng yang harganya terus meroket sejak 2021.
Baca juga:Â Mafia Minyak Goreng Ditangkap, Mendag Lutfi bisa Megap-megap
Kedua, pengawasan internal yang dilakukannya lemah. Dibuktikan dengan tertangkapnya Dirjen Perdagangan Luar Negeri terkait izin ekspor CPO yang membuat integritas Kementerian Perdagangan dipertanyakan. Bawahannya membuat surat izin menyimpang kok tidak ditangani.
Ketiga, kinerja neraca perdagangan dinilai kurang. Harusnya kinerja neraca perdagangan mencatat surplus, namun masih didominasi faktor eksternal yakni ledakan harga komoditas, bukan kinerja ekspor manufaktur yang bernilai tambah.
Bhima berharap, pengganti Lutfi bisa menyelesaikan masalah rantai distribusi pangan, khususnya minyak goreng. Sosok pengganti tersebut Zulkifli Hasan (Zulhas). Hasan pernah menjabat presiden direktur dan komisaris di beberapa perusahaan, bergabung dalam partai PAN, hingga dipercaya Presiden SBY menjadi Menteri Kehutanan pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II serta terpilih sebagai Ketua MPR.