Tapi dalam segala ke-maha-anNya, Dia memilih mengosongkan diri, menanggalkan kuasa ilahi untuk membaur dalam hidup manusia. Ia yang tak terbatas memilih menjadi rapuh di bumi yang penuh kerapuhan ini.
Kerapuhan hidup manusia ditandai dengan profesi yang dianggap rendah, sakit jasmani, penolakan, diskriminasi, ketergantungan pada obat/ minuman terlarang, terjerat dalam dosa tertentu, penkhianatan, penipuan, pencurian, penyangkalan dan banyak daftar bisa disebutkan. Kenapa Ia yang tak terbatas mau datang di dunia yang rapuh ini? Hanya satu alasan, yakni KASIH.
KasihNya terbungkus dalam kesederhanaan. Ia memilih menjadi rapuh, agar bisa menjangkau kita---manusia---yang sangat rapuh. Para gembala misalnya, pekerjaannya dianggap rendah, tidak masuk hitungan. Tapi mereka dipilih Allah untuk mendapat berita kelahiran sang Juru Selamat.
Orang tua Yesus juga pribadi yang sederhana. Maria seorang gadis yang sudah bertunangan. Yusuf---tunangannya---juga pemuda biasa meski keturunan Raja Daud yang legendaris. Ini pun tidak menghilangkan kesan sederhana dalam kelahiran Yesus.
Jika Ia yang adalah Tuhan mau menyatakan kasih kepada kita yang rapuh, seyogianya kita pun mengasihi sesama yang rapuh. Berikut ini beberapa pengalamanku berbagi kasih dalam menyongsong Natal meski masih dalam situasi pandemi.
Mendapat ucapan dari rekan yang berbeda keyakinan
Toleransi bak oase di padang gurun. Saat banyak kelompok orang di seluruh dunia memusuhi perbedaan. Mengagungkan kelompoknya dan memerangi kelompok lain. Menganggap perayaan, cara beribadah bahkan simbol agama lain sebagai sesuatu yang harus diberantas. Tapi masih ada, bahkan banyak, kelompok yang berbeda kubu yang menjunjung tinggi toleransi.
Tanggal 25 pagi, banyak ucapan berbentuk gambar/ video melalui WA secara personal maupun grup, dari teman-teman dan sahabat yang berbeda keyakinan denganku. Terima kasih, saudara-saudaraku. Kiranya damai dan sukacita Kristus melimpah dalam kehidupan kita.
Tukar kado dengan rekan kerja
Desember bukan ulang tahunku. Sudah lewat hari pernikahan. Sudah berlalu tanggal kelahiran anak. Tapi aku mendapat kado dari teman kerja. Lalu dalam rangka apa pemberian kado ini?