Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tradisi Berpantun, dari Nasihat sampai Ajakan Hidup Sehat

28 Oktober 2021   22:16 Diperbarui: 4 November 2021   03:20 3416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Tradisi palang pintu yang siap berpantun. (Foto: via muda.kompas.id)

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Kita pasti tak asing dengan pantun legendaris itu. Untaian kata empat baris sarat makna dan berima. Rima di suku terakhir tiap baris itu yang menjadikan pantun unik, layaknya karya seni.

Dalam pembelajaran Tematik (K-13) kelas 5 SD, Tema 4, salah satu yang dipelajari dalam muatan Bahasa Indonesia adalah pantun. Merupakan seni merangkai kata, demikian buku paket mendefinisikan pantun. Berarti yang bisa membuat pantun adalah seniman.

Pantun juga disebut puisinya orang Melayu. Tengoklah prosesi pernikahan Adat Melayu, pihak mempelai pria dan wanita saling berbalas pantun untuk berkomunikasi. 

Lebih jauh, pantun digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang. Cocok nih buat kamu yang galau. Dari pada maksud hati tak sampai, mendingan berpantun. Cakep! Biar kayak seniman gitu...

Di beberapa chanel TV, programnya menampilkan pantun. Meskipun dengan tujuan menghibur, tetap sebuah seni merangkai kata. Sehingga pantun kian populer.

Tradisi berpantun populer di TV | gambar: tangpakan layar Youtube/Netmediatama
Tradisi berpantun populer di TV | gambar: tangpakan layar Youtube/Netmediatama

Mengawali pembelajaran Tema 4, aku menanyakan pada murid-murid, apakah ada yang tahu tentang pantun? Hampir semua menjawab tidak, sebagian pernah mendengar. 

Aku mulai menjelaskan tentang ciri-ciri pantun, yakni rangkaian kalimat terdiri dari empat baris, tiap baris terdiri 8-12 suku kata, dua baris pertama disebut sampiran (pembuka), dua lainnya disebut isi, serta bersajak (pola) a-b-a-b. (perhatikan huruf vokal terakhir tiap baris)

Pantun dibagi menjadi dua jenis. Menurut usia, ada pantun anak-anak, pantun orang muda dan pantun orang tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun