Akhir-akhir ini, seiring ganasnya virus Corona di Indonesia, masyarakat dibuat panik. Batuk sedikit, panik. Tetangganya flu dan bersin, panik. Lalu belanja berlebihan, melampaui kebutuhan dan di luar nalar.
Istilahnya panic buying, belanja karena panik. Yang dibeli juga tak berkaitan langsung dengan keselamatan, misalnya susu beruang, paling parah, tabung oksigen. Perilaku menimbun itu lho! Menahan rezeki bagi yang sakit/ betulan membutuhkan.
Iya, itu semua bisa menopang kesehatan. Tapi pakailah otaknya dikit. Kalau masih sehat, bisa bernafas normal, kenapa menimbun oksigen? Kapan pinternya...
Menurut para ahli kesehatan, cara menjaga kesehatan khususnya di tengah pandemi Covid-19 yakni makan buah-sayur, minum vitamin C, vitamin D alami dari sinar matahari, istirahat cukup, dan jangan stres. Harus happy. Selain itu juga tetap menjaga prokes 5M, dan harus divaksin dua kali.
Baca juga:Â Kami Berani Divaksin, Kamu?
Masalahnya, kenapa orang yang sudah dua kali divaksin masih bisa terpapar Covid-19? Di sini yang banyak gagal paham. Orang mengira, kalau sudah dua kali vaksin tubuh otomatis kebal dari virus. Tidak semudah itu, bro!Â
Tubuh perlu waktu untuk membentuk sistem imun/kekebalan terhadap virus. Apalagi mengabaikan prokes. Artinya, vaksin bukan senjata instan mengalahkan virus, apalagi susu beruang. Belinya rebutan lagi.
Baca juga:Â Susu Beruang dan Lambannya Kita Belajar di Masa pandemi
Dari pengalamanku sebagai penyintas Covid-19, sejak isoman berikut ini suplemen non-fisik, senjata ampuh untuk melawan Covid-19.