Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Enak-Tak Enak WFH Pertama di 2021

15 Januari 2021   11:18 Diperbarui: 15 Januari 2021   11:24 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana WFH, foto: KRIS WANTORO

Atasan formal, bawahnya kolor. Artinya lebih hemat pakaian. Karena yang masuk layar hanya separuh badan, yang penting pakaian atas formal: berkemeja, sisiran rapi. Tak perlu minyak wangi, tak harus melumasi rambut. Dan paling syahdu: pakai kolor! Hehe. Kalau mau, non-aktifkan saja kamera. Tapi itu bukan gaya pegawai berintegritas. #hasyah

Ngantor di rumah, aman pakai kolor | dokumentasi pribadi
Ngantor di rumah, aman pakai kolor | dokumentasi pribadi

Mantab toh, bayangkan kalau ke kantor harus pakai celana panjang, ikat pinggang, masih harus pakai sepatu dan kaos kaki... ribet!

Mau ngopi, makan sepuasnya bisa! Sebagai penikmat kopi, pantang bagi saya melewatkan 'si kental hitam panas'. Candu ini disebakan "penyakit" gampang ngantuk yang sering jadi penghambat dalam pekerjaan. Sering, kopi juga memberi inspirasi saat dibutuhkan kreatifitas.

Di kantor, tersedia galon dengan layanan air hangat. Tapi untuk menyeduh kopi bubuk tak cocok. Malah jadi bubur kopi setengah matang rasanya. Saat WFH mau ngopi bebas! Sudah begitu banyak camilan tersedia. Kerja serasa di kafe lah!

Mirip halnya gula yang memberi rasa manis tapi secara bersamaan bisa memicu diabetes, WFH juga punya sisi negatif.

Boros kuota. Kantong kami belum merestui untuk pasang wifi, padahal saya butuh koneksi internet stabil untuk masuk kantor daring. Jadilah data pribadi direlakan.

Saya mengatur pemakaian kuota 1 gb/ hari. Tujuannya untuk memberi batasan agar tidak 'berselancar' seharian, selain agar hemat. Saat WFH, saya harus terhubung dalam Google Classroom setidaknya 3 x 30 menit dengan kamera menyala. Datanglah notifikasi "Pemakaian paket data harian telah melewati batas. Opsi: berhenti atau lanjutkan"

Yah... mau bagaimana lagi. Urusan kerja lebih utama di atas segala-galanya, bukan?

Atmosfer di rumah: bikin ngantuk. Di balik semua kesenangan dalam WFH, ada dampak yang tidak baik, mustahil dielakkan. Ngantuk. Sofa nan empuk di ruangan sejuk (tanpa AC), membaca tulisan kecil-kecil di layar membuat kelopak mata berat mendadak, betapa pun sudah dicekoki kopi hitam. Rupanya efek si hitam hanya berlaku dua jam.

Kalau di kantor, rasa sungkan bisa membunuh ngantuk itu. Kalau sudah ngantuk parah, saya bisa jalan bolak-balik di koridor. Tak soal teman-teman saya kebingungan sekaligus takut kalau saya tidur berjalan. Tapi setelah itu, biasanya mata kembali ON, otak kembali berfungsi normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun