Siang ini selesai mengikuti Sosialisasi Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Salatiga masuk pesan WA dari seorang rekan. Isinya cukup ditanggapi satu kata "Oh". Sama sekali tidak mengagetkan.
Justru aneh jadinya kalau berkat segudang "prestasi" gubernur kenamaan ibu kota itu justru baik-baik saja. Meski banyak pendukungnya, jago silat lidahnya, Anies adalah manusia biasa layaknya Donald Trump, atau Jair Bolsonaro. Sama-sama penerjang Corona, tapi terinfeksi juga.
Bukan Anies namanya kalau tidak mencari sensasi. Bahkan sejak kampanye calon gubernur 2017 lalu, program oke-oce dan perumahan DP 0% yang sensasional, pelaksanaannya abal-abal.
Terlepas dari "piala" yang diperolehnya atas rival politiknya, Ahok, Anies terus membuat warganya kagum, kok bisa mereka memilih gubernur yang sejenis itu. Kemarin-kemarin pada merem ya?
Mengutip kompas.com, Anies menyampaikan dalam keterangan tertulis bahwa dirinya positif Covid-19 setelah melakukan tes usap yang ketahuan hasilnya pada Selasa (1/12/2020) dini hari.
Anies "kompak" mendampingi wakilnya, Ahmad Riza Patria yang lebih dulu dinyatakan positif. Sebagai rekan, Anis intens bersama Riza untuk mengadakan rapat. Disebutkan, Anis dalam kondisi fit tanpa gejala. Kini ia melakukan isolasi mandiri di rumah dinasnya, sedang anggota keluarganya tinggal di rumah pribadi.
Atas berita yang tidak mengagetkan itu, ada tiga pelajaran yang bisa kita dapat.
Pertama, Jujur bukannya kabur
Melalui akun Instagramnya, Anies mengumumkan bahwa dirinya benar terinfeksi virus Corona. Katanya sih, tertular dari staf pribadinya yang terinfeksi dari klaster keluarga. Jangan lupa kunjungan pada big imam ya pak...Â
Apa pun itu, masih ada kebaikan dalam diri Anies. Sejelek-jeleknya, kalau pun ini satu-satunya yang ada, beliau tidak kabur dari pintu belakang rumah sakit layaknya sang imam. (kompas.com)
Sekembalinya Rhizieq Shihab ke Indonesia, Anies bukannya menghimbau agar melakukan isolasi mandiri, malah sowan. Anak yang baik. Bagaimana mau memutus rantai penyebaran Covid-19 kalau begini. Wong kok ndak bisa digugu.