Hal itu bukan berarti tanpa tantangan, apalagi jika kita mempunyai kesibukan di luar rumah. Kita harus menyediakan waktu persis ketika punya waktu untuk makan siang atau malam. Aktivitas ini penting bagi pernikahan sebagaimana makanan juga penting bagi kesehatan kita. Ini juga bisa berarti kita harus melakukan hal-hal yang sama sekali tidak suka. Timbal baliknya? Kegembiraan tiada tara dapat hidup dengan pasangan yang merasa dikasihi dan mengetahui bahwa kita telah belajar fasih berbicara dalam bahasa kasihnya.
Kencangkan sabuk pengaman, kita menuju bahasa kasih yang ketiga...
Dikutip dari buku Lima Bahasa Kasih, Garu Chapman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H