Seorang wanita muda, yang sedang mengais rejeki dgn mengamen dari bus ke bus di sekitar Jl. Thamrin-Sudirman. Dalam kondisi hamil dan sambil menggendong anak laki-lakinya yg berusia sekitar 4 thn, mengamen dengan bernyanyi mengikuti suara "sember" yang keluar dari sebuah tape butut sewaan. Bernyanyi walau dengan suara 'fals (karena wanita muda itu bukanlah seorang penyanyi profesional) sesekali ia menghapus air matanya haru. Dengan mata berkaca-kaca memandang dan mengharap belas kasih para penumpang yang ada di bis kota itu. Kalau dilihat dari penampilan nya sekilas, wanita muda itu jelas bukanlah seorang pengemis atau orang yang berpura-pura berprofesi sebagai pengemis. Masihkah kita punya hati dan rasa iba melihat pemandangan ini semua?. Jawaban apatis kita adalah : ya, inilah Indonesia kita .... Kasihan ... Mengapa, kita cuma bisa bilang kasihan ?. Ya, inilah Indonesia kita .... Indonesia ; aku, kamu, mereka, wanita pengamen cantik itu, anak laki-laki berusia 4 tahun yang sedang digendongnya, jabang bayi yang ada di perut wanita itu ... Indonesia kita semua ! (mungkin kah termasuk Indonesia ; Presiden beserta staffnya, bapak-bapak terhormat anggota dewan, bapak gubernur, bapak bupati, bapak camat, bapak lurah, bapak RW, bapak RT kita ?????????????)
sebuah kalimat dengan "tanda tanya" yang panjang.
Jawaban sejatinya adalah :
Ya, inilah Indonesia kita !, Kita semua tentunya !
Gunung Jaha Lestari, 25 Mei 2011
Wans Sabang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya