DUA ANGSA DAN SI PENGAYUH GONDOLA
: Johan Sebastian Bach (1685 -- 1750)
Dari atas gondola kulihat teka-teki puisi,
dua angsa yang saling melempar pandang,
berenang bersama dalam satu haluan.
Tersenyum, kusimpan makna yang tersembunyi hari ini.
Di sisa hujan Oktober, pelukan terakhir mengungkap takdir.
Gerak lamban nan anggun, kulhat cinta di mata kedua angsa.
Rasa sayang yang segar dan indah. Ini bukan metafora.
Kulihat juga bayang duda menerpa wajah. Dalamnya luka yang telah memaku wajah kaku sang pengayuh.
Tak ada lagi yang dia buru, katanya.