Â
Pendidikan dan Tekhnologi ibarat dua sisi mata uang yang sulit untuk dipisahakan. Dengan pendidikan kita dapat mengetahui, merencanakan, menciptakan, dan menjalankan berbagai macam Tekhnologi, dan dengan Tekhnologi kita dapat berkreasi dan menciptakan suatu pendidikan yang menyenangkan, selain itu Tekhnologi juga menjadi salah satu dari unsur sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan suatu Pendidikan, dan masih banyak lagi benang merah antara Pendidikan dan Tekhnologi. Namun terkadang penerapan suatu tekhnologi untuk mendukung keberhasilan pendidikan terkendala oleh keterbatasan dari ketersediaannya penunjang peraangkat tekhnologi tersebut.
Keterkaitan antara guru sebagai pendidik dan tekhnologi juga tertulis jelas dalam aturan perundang-undangan No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 20 ayat b, yaitu Kewajiban guru adalah meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademi dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Ditambah lagi guru-guru yang sudah dimanjakan dengan berbagai macam tunjangan penambah penghasilan (TPP), maka tidak ada alasan bagi seorang guru untuk berleha-leha lagi dalam melaksanakan kewajibannya yaitu meningkatkan kompetensinya yang sudah tertuang jelas dalam Undang-undang No.14 Tahun 2005 tersebut. Karena sudah jelas anjuran dari penggunaan TPP tersebut adalah 20% nya dipergunakan untuk pengembangan diri.
Pengembangan diri merupakan salah satu faktor yang menjadi pendukung seorang pendidik untuk menciptakan dan meningkatkan mutu pembbelajaran dikelasnya menjadi lebih baik. Merujuk pada kenyataan tersebut, saya selalu berusaha mencari berbagai pengetahuan baru yang relevan untuk mendukung profesi saya sebagai pendidik. Ketika mendengar info mengenai DOGMIT dari salah seorang rekan guru yang sudah ikut pendidikan ini sebelumnya, rasa tertarik akan DOGMIT mulai memotivasi saya untuk mengetahui apa itu DOGMIT, yang ternyata Diklat Online bagi guru di seluruh Indonesia, yang menawarkan berbagai ilmu pengetahuan baru yang sangat bermanfaat dalam menunjang terciptanya pendidikan yang menyenangkan.
DOGMIT adalah kegiatan diklat mandiri, yang dilaksanakan dengan menyesuaikan waktu luang dari pesertanya hal ini sungguh menarik, selain karena pelaksanaannya yang benar-benar harus ekstra berkutat dengan sistem Online. Meskipun beberapa rekan mempengaruhi untuk membatalkan niat dalam mengikuti Diklat ini, dengan berbagai alasan:
1. Diklat ini berbayar
2. Tempat tugas kami yang termasuk kategori daerah terpencil yang tidak memiliki akses listrik dan sinyal seluler yang memadai.
Namun, berbagai argumen mereka tidak menyurutkan langkah saya, karena bagi saya dengan mengikuti diklat ini, Ilmu yang saya dapatkan jauh lebih berharga dari apa yang saya keluarkan, serta sebagai gambaran bagi para rekan guru yang sudah ber- sertifikasi agar tidak pelit untuk merogoh saku mereka demi pengembangan diri, salah satunya adalah dengan mengikuti diklat seperti ini, yang sudah jelas sangat mendukung kompetensi mereka, seperti menciptakan Alat Peraga Inovatif yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran mereka, meskipun saya sendiri belum ber- sertifikasi.
Selain itu alasan lain yang mereka utarakan adalah masalah lokasi tugas kami yang tidak memiliki sarana pendukung seperti listrik dan sinyal seluler, dan hal itu pun justru lebih memotivasi saya untuk mengikut DOGMIT ini. Saya ingin menunjukkan bahwa berbagai keterbatasan tersebut bukanlah suatu alasan bagi seorang pendidik untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan kompetensinya, karena saya yakin bersama DOGMIT saya mampu menembus batas segala kekurangan itu.
Oleh sebab itu, saya mengambil angkatan 29 untuk mengikuti kegiatan Diklat ini, karena bertepatan dengan masa liburan sekolah, agar saya bisa mengakses diklat ini. Dan hasil dari diklat ini kelak akan saya terapkan di lingkungan sekolah saya. Karena saya yakin segala keterbatasan tersebut bukan sebuah alasan lagi untuk mengenalkan Media Pembelajaran berbasis IT pada peserta didik saya. Karena jika saya tetap mendidik mereka dengan gaya konvensional maka sangat miris dalam fikiran saya, kondisi mereka yang serba memiliki keterbatasan ditambah lagi dengan pemberian pendidikan yang ala kadarnya, seperti membiarkan pendidikan di daerah terpencil seperti dibenamkan. Oleh sebab itu, saya berharaf bersama DOGMIT, saya dapat menembus batas tersebut, saya harus mampu menciptakan suatu media atau alat peraga pembelajaran yang berbasis IT, entah itu berupa Video pembelajaran, atau hasil karya dari Whiteboard Animation, yang saya dapat tunjukkan di kegiatan pembelajaran saya kelak, agar menjadikan suatu kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan.
Karena bagi saya Gelar guru sebagai Pahlawan Tanpa tanda jasa seharusnya menjadi Pahlawan Pembangun Insan Cendekia, Insan yang berpendidikan dan berkarakter, yang melek IT meskipun dalam kondisi yang berketerbatasan. Karena kemampuan tersebutlah yang menunjukkan keprofesionalan seorang guru, meskipun dia ditempatkan didaerah yang terpencil namun keprofessionalannya dapat terus di tingkatkan, bahkan berkaitan dengan IT, harus dikuasainya. Agar para peserta didiknya dapat mengetahui bahwa IT adalah hal penting yang harus diketahui dan dikembangkan sisi positifnya dalam menunjang pendidikan, membentuk karakter peserta didik agar lebih tanggap dalam menerima segala bentuk perubahan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang ada. Selain itu melalui hasil dari kegiatan DOGMIT seperti terciptanya suatu media pembelajaran inovatif dapat menjadi nilai tambah bagi seorang guru dalam kinerjanya.
Jadi tidak ada alasan bagi seorang pendidik untuk tidak mengikuti DOGMIT, karena DOGMIT dapat menjadi pencerahan pendidikan yang inovatif dan dapat menembus batas segala kekurangan demi mendukung terciptanya pendidikan yang maju.
*Penulis adalah Guru SDN No. 34 Borang, Kec. Kapuas, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat. Peserta DOGMIT angkatan 29.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI