Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Etika Manajer dalam Merekrut, Mempromosikan dan Memberhentikan Karyawan

28 Juni 2018   22:22 Diperbarui: 28 Juni 2018   22:44 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu dari berbagai komponen penting dalam suatu perusahaan adalah human atau manusia. Karena tanpa adanya manusia, perusahaan tersebut tidak akan dapat menjalankan kegiatannya dengan lancar. Untuk mendapatkan human yang mampu bekerja dengan baik, tentu dibutuhkan sistem perekrutan yang jelas dan terarah. Terkait hal tersebut di dalam etika dan profesi bisnis dibahas tentang bagaimana etika manajer dalam kegiatannya merekrut, mempromosikan dan memberhentikan karyawan.

Kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam perekrutan karyawan adalah membuat pengumuman(announcing). Termasuk di dalamnya terdapat tiga strategi dalam membuat pengumuman pelamaran pekerjaan. Yaitu nepotisme, pengumuman publik internal dan pengumuman umum. Nepotisme adalah perekrutan yang didasarkan pada pertimbangan anggota keluarga. Yang kedua pengumuman publik internal adalah pengumuman pekerjaan kepada orang-orang yang dianggap memiliki loyalitas dan kemampuan. 

Dan yang terakhir adalah pengumuman umum yang ditujukan kepada siapapun diluar sana karena setiap orang berhak untuk mendapatkan pekerjaan. Dalam mengumumkan pekerjaan terdapat beberapa hal yang harus dihindari yaitu mengumumkan posisi yang tidak sesuai dengan realita dan mengumumkan suatu pekerjaan padahal sudah mempunyai calon pekerja. Hal ini penting untuk dihindari agar si pelamar kerja tidak merasa kecewa terhadap perusahaan tersebut.

Langkah kedua setelah mengumumkan lowongan pekerjaan adalah screening atau seleksi administrasi. Disini perlu adanya diskriminasi atau membeda-bedakan, lebih lanjut contoh diskriminasi misalnya untuk menjadi seorang tentara diperlukan seleksi tinggi badan, dan untuk menjadi penjaga pantai tidak bisa orang yang memiliki cacat fisik. 

Jenis-jenis screening antara lain adalah screening education, gaya hidup, catatan kriminal dan sosial media. Setelah screening langkah selanjutnya adalah melakukan test. Jenis-jenis test terbagi menjadi 4 yaitu test keahlian, test psikologis dan personality, test kejujuran, test kesehatan dan test IQ. Tetapi test tidak bisa sembarang dilakukan begitu saja, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui terkait aturan dalam test. Diantara lain adalah;

  • Valid yaitu pengujian harus benar-benar dilakukan untuk mengukur kemampuan yang dipersyaratkan. Jadi antara lowongan pekerjaan dan test yang akan dijalankan haruslah sinkron.
  • Normalized yaitu pelaksanaan dan jenis-jenis test yang dilakukan haruslah adil untuk semua pelamar.
  • Constant yaitu hasil yang didapat penguji selalu sama.

Langkah terakhir dalam merekrut karyawan adalah interview atau wawancara. Wawancara penting dilakukan untuk mengetahui lebih dalam kepribadian, pengalaman si pelamar lebih lanjut dan hal-hal yang ingin ditanyakan yang menyangkut dengan pekerjaan atau lain-lain. Tetapi terdapat juga batasan-batasan pertanyaan yang tidak boleh ditanyakan saat interview dan kita juga tidak perlu menanyakan pertanyaan yang terlalu mengarah ke privasi si pelamar kerja.


 Pada saat interview pertanyaan yang diajukan haruslah sama untuk satu pelamar dengan pelamar lainnya. Tetapi kita juga tidak boleh menanyakan sesuatu yang tidak diperlukan dan tidak ada hubungannya dengan syarat pekerjaan yang dibutuhkan. Setelah melalui tahapan-tahapan dalam perekrutan, seseorang yang memenuhi kualifikasi dan syarat-syarat yang dibutuhkan akan ditempatkan sesuai keahliannya.

Kegiatan selanjutnya adalah promoting atau promosi. Promosi dilakukan untuk menaikkan jabatan seseorang dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi. Untuk melakukan promosi 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu performance kerja seseorang, senioritas dan proyeksi kinerja kerja. Setelah membahas etika merekrut dan mempromosikan yang terakhir adalah etika saat memberhentikan karyawan. Pemberhentian karyawan tidak bisa dilakukan sembarangan karena ini akan menimbulkan masalah bagi karyawan yang diberhentikan karena ia harus mencari kerja dan memulainya lagi dari awal. Oleh karena itu terdapat pertimbangan yang harus diperhatikan saat ingin memberhentikan karyawan, yaitu;

  • Sebaiknya manajer memecat junior terlebih dahulu karena senior dianggap memiliki jasa dalam perusahaan.
  • Memecat orang yang dianggap kinerjanya tidak terlalu berpengaruh dalam perusahaan jika ia dipecat.
  • Memecat karyawan tetapi saat perusahaan mulai membaik sebaiknya karyawan yang telah dipecat direkrut lagi untuk kembali dipekerjakan.

Referensi : Buku Business Ethics v. 1.0 ditulis oleh James Brusseau (PhD, Philosophy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun