Mohon tunggu...
Alena Gunawan
Alena Gunawan Mohon Tunggu... -

mencari cahaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Tangkap Aku, Ma

4 Februari 2014   12:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13914926701015981815

[caption id="attachment_320325" align="aligncenter" width="300" caption="thinkingofthink.blogspot.com"][/caption] Mama, Aku sudah gede, sudah tak berkuncir. Tinggiku sudah sekuping. Lariku sudah gesit jika Mama mau mencubit. :) Jangan kuntit aku lagi, Ma. Aku malu, dilihat teman-temanku. Kemana-mana dianterin. Mau masuk sekolah disuapin. :| Kadang Mama harus percaya. Aku pasti menyantap habis bekal dari Mama. Bukan ke aku aja. Tapi juga pada sopir angkot yang mengantarku ke rumah. Aku pasti selamat, Ma. :) Jangan geledah aku, Ma. Aku sungguh ngga mau sembunyi-sembunyi. BBMan sama teman di kamar mandi. Habis Mama suka buka-buka inboxku. Mencari tahu apa kata teman-temanku. :| Lalu kalau sekarang aku jatuh cinta, bagaimana aku menghindar dari tatapanmu Ma? Saat aku senyum-senyum sendiri di jok belakang Dengan Mama di depan mengantarkanku les pelajaran. :) Jangan tangkap aku, Ma. Aku bukan pencuri, yang harus Mama waspadai. :|

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun