Mohon tunggu...
Aprilita Hadiyanto
Aprilita Hadiyanto Mohon Tunggu... -

Saya seorang Ibu Rumah Tangga. Hobi saya menulis cerita untuk anak.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Burung Merpati dan Gadis Kecil

28 Mei 2012   15:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:40 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa dipinggir hutan hiduplah seorang gadis kecil yang sangat miskin. Dia hidup sendirian karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Setiap hari dia mengumpulkan bunga-bunga liar di hutan dan menjualnya kepada orang-orang di desanya. Pada suatu hari datanglah utusan dari istana raja. Semua orang bertanya-tanya, kira-kira pesan apa yang disampaikan oleh sang utusan itu. Wah ternyata dia membawa kabar gembira. Sang raja mengadakan pesta besar dan dia mengundang seluruh rakyatnya untuk datang ke istana.

Mengetahui hal itu semua penduduk desa sangat gembira.

Lalu utusan raja berkata, “Karena istana raja sangat jauh dari desa kalian maka raja mengirimkan penunjuk jalan. Ikutlah burung merpati ini, maka kalian akan sampai ke istana raja.”

Setelah itu pulanglah sang utusan kembali ke kota raja. Seluruh penduduk desa mulai sibuk. Mereka menyiapkan baju baru dan sepatu baru untuk pergi ke pesta raja. Tapi si gadis kecil tidak melakukan hal itu. Dia tidak mempunyai baju dan sepatu baru. Meski demikian dia tidak sedih. Dia mencuci baju dan sepatunya sampai bersih.

“Walaupun tidak baru, tetapi kalau bajuku bsrsih, sang raja mungkin tidak marah padaku.” Pikir si gadis kecil itu.

Pada hari yang sudah ditentukan berangkatlah semua penduduk desa. Ada yang naik kereta kuda, keledai dan kerbau. Tapi si gadis kecil pergi dengan berjalan khaki. Tidak ada yang peduli kepadanya.

“Ayo ikuti aku!” Seru merpati. Semua penduduk desa mengikutinya dengan gembira.

Namun saat mereka sudah berjalan jauh, si merpati menuntun mereka melewati hutan gelap penuh pohon duri dan berbatu. Maka penduduk desa marah dan kesal. Mereka melihat penunjuk jalan lain dan jalan itu tampak lebar dan menyenangkan. Akhirnya penduduk desa tidak mau mengikuti si merpati dan lebih memilih jalan lain. Hanya si gadis kecil yang diam memandang si burung merpati.

“Merpati yang baik, bolehkah aku tetap mengikutimu?” tanya si gadis kecil.

“Tentu gadis kecil, ikutlah aku. Percayalah aku akan membawamu ke tempat tujuan yang benar.” Jawab si merpati.

Akhirnya si gadis kecil mengikuti merpati utusan sang raja. Meskipun mereka melewati hutan yang gelap, berbatu tetapi akhirnya si gadis kecil berhasil mencapai istana raja. Semua orang menyambutnya dengan gembira dan sang raja memberinya banyak hadiah. Sementara itu para penduduk desa juga sampai ke istana tapi bukan istana raja namun istana raksasa yang sangat jahat. Raksasa itu menangkap mereka semua dan menjadikan mereka budak di dalam istananya yang mengerikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun