Di sebuah hutan, tinggallah ibu tikus dan anaknyasi tikus kecil. Mereka tinggal di dalam lubang di bawah pohon cemara yang besar. Setiap hari ibu tikus pergi ke luar mencari buah-buahan dan biji-bijian untuk dirinya dan anaknya yang masih kecil.
Namun pada suatu hari si ibu tikus sakit. Dia terkena demam sehingga tidak bisa keluar mencari makan. Ibu tikus merasa susah hatinya. Dia bingung, siapakah yang akan mencari makanan untukanaknya yang masih kecil. Dengan terpaksa, dipanggilnya si tikus kecil, anaknya.
“Anakku, ibu hari ini sakit demam sehingga tidak bisa mencari makanan untuk kita. Karena itu pergilah ke luar sarang, carilah buah-buahan dan biji-bijian. Tapi ibu berpesan, janganlah engkau keluar dari hutan ini. Jangan sampai engkau pergi ke padang rumput di tepi hutan ini. Di sana sangat berbahaya. Dan juga janganlah engkau menuruti suara-suara merdu yang mengajakmu mendekat karena itu adalah suara dari monster yang jahat.” Ibu tikus menasehati si tikus kecil.
“Baik bu.”
“Nah sekarang pergilah, kembalilah sebelum gelap.” Sekali lagi jangan lupa pesan ibu.”
“Iya ibu, aku pergi dulu.” Seru si tikus kecil sambil melompat keluar.
Wah ini pertama kalinya bagi si tikus kecil keluar dari sarang. Dia merasa takut namun juga merasa senang. Dengan bersemangat si tikus kecil berlari ke sana kemari mencari biji-bijian dan buah-buahan. Sayangnya dia hanya bisa mendapat sedikit saja. Tak terasa si tikus kecil sampai di pinggir hutan. Ketika dia melihat padang rumput yang menghijau, si tikus kecil merasa sangat takjub. Padang rumput itu begitu indah dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni dan berbau harum.
Sayangnya si tikus kecil lupa akan nasehat ibunya. Dia berlarian di padang rumput dengan gembira. Si tikus kecil tidak menyadari bahwa di langit seekor elang sedangmengawasinya. Tiba-tiba si burung elang menukik dan menyambar si tikus kecil.
Si tikus kecil berteriak ketakutan dan kesakitan. Kuku tajam si elang melukai tubuhnya. Dengan sekuat tenaga si tikus kecil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman si burung elang. Saat ada kesempatan si tikus kecil menggigit kuat-kuat jari kaki si burung elang. Si burung elang kaget sehingga melepaskan si tikus kecil. Beruntung si tikus kecil jatuh di rerumputan yang lembut. Meski kesakitan, si tikus kecil berlari sekuat tenaga menuju hutan. Namun tiba-tiba dia berhenti karena mendengar suara lembut dan merdu.
“Oh tikus malang, berlindunglah dalam lubang ini. Aku akan menolongmu.”
Si tikus kecil yang terluka dan lelah hendak masuk ke lubang itu namun dia teringat pesan ibunya.
“Aku tidak mau! Kau monster jahat!” Teriak si tikus kecil sambil berlari menjauh masuk ke dalam hutan. Ternyata memang benarnasehatibu tikus. Di dalam lubang itu ada seekor ular berbisa sudah menanti.
“ Untunglah aku selamat. Mulai saat ini aku akan selalu mengingat nasehat ibu.” Kata si tikus kecil.
Walau terluka dan kelelahan namun si tikus kecil akhirnya bisa pulang dengan selamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H