Mohon tunggu...
Anikafa12
Anikafa12 Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Dakwah Kampus

Seorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Pengemban Dakwah Wajib ataukah Pilihan?

6 Juni 2024   17:23 Diperbarui: 6 Juni 2024   17:25 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjadi Pengemban dakwah wajib ataukah pilihan???

Hidup itu memang sebuah pilihan, dimana kita bebas untuk memilih jalan mana yang akan kita ambil demi mencapai sebuah tujuan akhir. Namun, setiap pilihan yang kita ambil akan ada sebuah konsekuensi yang akan kita hadapi kelak. Memang dalam hidup ini mustahil tanpa adanya konsekuensi dan tantangan, karena hidup ini adalah sebuah perjuangan.

Termasuk menjadi seorang pengemban dakwah apakah sebuah kewajiban ataukah pilihan?? Apakah islam perlu untuk dibela??

Sebagian orang menyatakan bila Allah SWT, Rasul-Nya dan dinul islam tidak perlu pembelaan. Pandangan demikian datang dari lemahnya iman dan doktrin opini Barat yang berusaha menjajah pola pikir umat muslim. Memang benar tanpa kita ikut membela sekalipun, kemenangan islam akan datang mengalahkan kebatilan dan kezhaliman yang terjadi saat ini. Karena hal ini merupakan janji Allah dan Bisyarah Rasul-Nya.

Namun, apakah kita tak ingin menjadi barisan orang-orang yang memperjuangkan kemenangan itu dengan menjadi seorang pengemban dakwah?? Sungguh kerugian yang amat besar. Menjadi pengemban dakwah adalah aktivitas mulia yang dilakukan oleh Rasullulah SAW dan para sahabat, jika bukan kita yang meneruskan perjuangan mereka, maka siapa lagi???

Bagaikan gembok tanpa kunci yang tak akan pernah terbuka, begitu juga cinta tanpa bukti akan sia-sia walaupun manis di kata. Dakwah ini adalah bukti cinta kita terhadap agama. Sungguh ironis jika seorang yang mengaku muslim, namun tidak mencintai agamanya, maka keimanannya perlu untuk dipertanyakan.

Rasullullah SAW bersabda yang artinya :
"Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian (memiliki dua pilihan yaitu) benar-benar memerintahkan berbuat ma'ruf (amar ma'ruf) dan melarang berbuat munkar (nahi munkar), ataukah Allah SWT akan mendatangkan siksa dari sisi-Nya yang akan menimpa kalian. Kemudian setelah itu kalian berdoa, maka do'a itu tidak akan dikabulkan" (HR. Tirmidzi)

Pilihan ditangan kita hanya ada 2 yaitu memilih amar ma'ruf ataukah nahi munkar??, berdakwah ataukah adzab serta tidak terkabulnya do'a??. Hal ini menegaskan bahwa mencegah kedzaliman dengan dakwah merupakan perkara yang wajib. Sebab orang dzalim berdosa karena kedzaliman yang dilakukannya, sedangkan orang yang membiarkan kedzaliman itu berdosa karena diamnya.

Jadi kesimpulannya islam itu memang tak butuh pembelaan kita, namun menjadi seorang pengemban dakwah adalah sebuah kewajiban bukan lagi pilihan bagi setiap muslim.

#Yangmudayangberdakwah
#Pemudataatsyariat
#Dakwahneverending
#Dakwahislamideologis
#AllEyesOnRafah
#FreePalestine
#AksiBelaPalestina
#MuslimJatimBelaPalestina #MuslimArmiesLiberatePalestine

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun