Kaukah itu yang tadi malam berkelebat dalam mimpiku?
Mengenakan bahasa-bahasa angin yang dengan indahnya membungkus sebagian tubuhmu yang biru
Tak ada tempat untuk kelam
Sekalipun itu terang
Kau tak lagi bersuara, Senja...
Berpendar pelan-pelan menerangi malam-malam yang berhiaskan setan-setan
Aku dan kamu telah menjadi kita...awan-awan berserakan
Inikah yang selama ini kau lukis?
Lampu-lampu kota yang mengedip-ngedip malu
Langit bumi tak kenal hati
Kaukah itu yang tadi malam berkelebat dalam mimpiku?
Karena seindah apapun itu...mimpi tetaplah mimpi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H