Mohon tunggu...
Bhagavad Sambadha
Bhagavad Sambadha Mohon Tunggu... -

hitam putih,mutilasi,darah,depresi,festival film,etnik,memaki,mencaci,meredakan kerusuhan,bau aspal basah setelah hujan,bir dingin di siang hari,musik rockabilly di kamar,memperhatikan palang kilometer di jalan tol,menyapa seseorang di tengah keramaian,circle k sepanjang malam,museum,pulau tak berpenghuni,menyeberang jalan,bertukar pikiran,menikmati hidup,menangis,bawah air,tersesat,hujan,menyesal,kontrol sosial,fotografi humanis,psikologi acak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagian Pertama

19 April 2010   21:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tutup pintunya, silau." Aku memicingkan mata sambil setengah menutupinya dengan tangan kiriku.

Ia menutup pintu lalu bergabung denganku di tengah temaram ini. Aku memperhatikannya duduk di depanku lalu mengeluarkan sebungkus makanan dari kantong plastik hitam yang dibawanya.

"Makan nih, aku bawain makanan. Kamu belum makan kan?"

"Nanti aja ah, males."

"Kamu kapan sih ngga males." Ia mengatakan itu tanpa melihat ke arahku sambil menyalakan rokoknya.

"Dari mana kamu?"

"Dari rumah." Asap mengepul dari bibirnya yang tipis. Bibir yang sangat kukenal. Aku menatapnya dalam. Ia menunduk. Sesaat kemudian ia melirikku dan langsung membuang muka saat tahu aku sedang memandanginya.

Aku bertanya pelan, "Ada apa?"

"Ngga ada apa-apa."

"Ini jam 2 pagi lho, kok kamu bisa keluar rumah jam segini?"

Ia terdiam sejenak, hanya sejenak tapi sudah lebih dari cukup untukku mengetahui bahwa ia berbohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun