Mohon tunggu...
Aryawangi Rahmawanto
Aryawangi Rahmawanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Life's a Melody: Fun-loving Musician, Easygoing Learner, and Coding Enthusiast 🎵🎸📚💻"

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Tantangan Penggunaan Chat GPT dalam Pendidikan Ditinjau dari Sudut Pandang Literasi Digital

7 Juni 2023   14:10 Diperbarui: 7 Juni 2023   14:21 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Pendahuluan:

Perkembangan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Kemajuan dalam kecerdasan buatan telah membuka peluang baru dalam memberikan bantuan dan dukungan dalam proses pembelajaran. Salah satu inovasi terkini yang menarik dalam konteks pendidikan adalah penggunaan ChatGPT atau Chatbot berbasis kecerdasan buatan. ChatGPT adalah sistem yang menggunakan kecerdasan buatan untuk memungkinkan interaksi manusia dengan sistem komputer melalui bahasa alami.

Penggunaan ChatGPT dalam pendidikan menawarkan potensi yang menarik. Siswa dapat berinteraksi dengan ChatGPT untuk mendapatkan jawaban, menjelaskan konsep, atau mendapatkan bantuan dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat membantu mengatasi kendala waktu dan sumber daya manusia dalam konteks kelas yang padat.

Namun, penggunaan ChatGPT dalam pendidikan juga membawa tantangan, terutama dalam hal literasi digital. Literasi digital merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan, memahami, dan menganalisis informasi yang diperoleh melalui teknologi digital. Dalam konteks penggunaan ChatGPT dalam pendidikan, literasi digital menjadi sangat penting. Siswa perlu mengembangkan keterampilan evaluasi kritis terhadap informasi yang diberikan oleh ChatGPT, memahami konteks, dan mengatasi keterbatasan yang ada.

Artikel ini akan mengeksplorasi tantangan yang muncul ketika ChatGPT digunakan dalam pendidikan, dengan fokus pada aspek literasi digital. Melalui kajian pustaka dan analisis yang cermat, kami akan mengidentifikasi dan membahas beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam penggunaan ChatGPT dalam konteks pendidikan. Pemahaman akan tantangan ini penting bagi pendidik dan pengembang teknologi pendidikan untuk mengoptimalkan penggunaan ChatGPT dan memastikan pengalaman belajar siswa yang berkualitas.

Kajian Pustaka:

Literasi digital merupakan kemampuan individu untuk menggunakan, memahami, dan menganalisis informasi yang diperoleh melalui teknologi digital. Dalam konteks penggunaan ChatGPT dalam pendidikan, literasi digital menjadi sangat penting. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan ChatGPT dapat menghambat pengembangan keterampilan literasi digital siswa, karena ketergantungan pada sumber informasi tunggal, kurangnya pemahaman konteks, dan kurangnya kemampuan evaluasi kritis terhadap informasi yang diberikan oleh ChatGPT.

Metode:

Dalam penelitian ini, dilakukan analisis literatur dari berbagai sumber terkait penggunaan ChatGPT dalam pendidikan dan tantangan yang dihadapi dalam hal literasi digital. Informasi diperoleh melalui studi akademis, artikel jurnal, dan publikasi terkait.

Pembahasan:

1. Keterbatasan dalam Memahami Konteks:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun