Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia, memisahkan pendidikan dengan kehidupan manusia merupakan suatu kemustahilan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dan merupakan aspek mendasar bagi manusia untuk hidup. Namun , tidak sedikit individu yang kurang menganggap penting pendidikan bagi kehidupan. Di sisi lain, banyak individu yang sulit mendapatkan akses pendidikan yang disebabkan oleh berbagai permasalahan seperti, keterbatasan ekonomi , wilayah terpencil dan permasalahan lainnya.
Mengingat pendidikan merupakan aspek yang penting bagi manusia, tentunya praktik pendidikan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan. Praktik pendidikan melibatkan manusia sehingga perlu upaya yang serius dan penuh tanggung jawab dikarenakan melibatkan diri, nasib dan masa depan manusia tersebut. Oleh sebab itu dalam praktik pendidikan, sebagai pendidik perlu melibatkan teori pendidikan sebagai bagian yang menjadi kesatuan atau pelengkap.Â
Teori dan praktik pendidikan  merupakan dua hal yang saling melengkapi atau memiliki hubungan yang erat serta tidak mungkin dipisahkan. Pelaksanaan atau praktik pendidikan yang dilakukan dapat dijadikan sumber menyusun teori pendidikan. Begitu pula sebaliknya, teori dapat dijadikan pedoman atau panduan dalam melaksanakan pendidikan.
Namun, apakah umumnya pendidik sadar akan pentingnya teori dalam praktik pendidikan?!, mungkin masih dapat kita temui pendidik yang kurang menganggap teori dalam pendidikan itu penting. Hal tersebut dapat ditandai dengan guru yang masih menggunakan cara-cara yang kurang relevan dengan kebutuhan peserta didiknya.
 Pendidikan tidak boleh dilakukan secara asal-asalan atau serampangan tetapi harus direncanakan secara matang dan penuh tanggung jawab. Teori dalam praktik pendidikan bertujuan untuk menghindari atau memperkecil kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada praktik pendidikan.Â
Namun nyatanya, memang ada pendidik yang tidak punya pengetahuan mengenai suatu teori pendidikan tetapi iya dapat mendidik atau membimbing anaknya dengan baik. Sebaliknya, seorang ahli teori pendidikan bukan jaminan akan menjadi pendidik yang baik atau membimbing atau mendidik anaknya dengan baik.Â
Hal tersebut, mungkin dapat menjadi pembenaran bagi sebagian pendidik yang tidak menganggap teori pendidikan itu penting dan pendidik yang tidak mau mengembangkan kualitas dirinya (tidak bersifat terbuka). Namun , hal tersebut tidak dapat dijadikan landasan bagi pendidik untuk tidak mempelajari dan melibatkan teori dalam praktik pendidikan.
J.H Gunning (Sadulloh, dkk, 2010) menyatakan "Teori tanpa praktik merupakan perbuatan istimewa, sebaliknya praktik tanpa teori bagi orang gila atau penjahat". Memaknai pernyataan tersebut, seseorang yang  belajar teori tanpa melakukan praktik dapat disebut dengan seseorang yang pintar.Â
Tetapi sebaliknya seseorang yang melakukan praktik pendidikan tanpa teori merupakan perbuatan seorang yang gila atau penjahat". Pernyataan tersebut tegas dan menggaris bawahi bahwa praktik pendidikan bukan suatu hal yang bisa dilakukan dengan sesuka hati seorang pendidik.Â
Kata orang gila atau penjahat tersebut dimaknai pada pendidik yang melakukan praktik tanpa teori , dikarenakan hal tersebut mungkin saja menyebabkan mal praktik dalam pendidikan yang menyebabkan dampak buruk bagi seseorang. Oleh sebab itu, seorang pendidik perlu memadukan antara teori dan praktik pendidikan agar dapat menjalankan tugasnya sebagai pendidik yang penuh tanggung jawab dalam mengemban tugasnya.
Penegasan lainnya dikemukakan oleh Sadulloh dkk (2010) yang menyatakan manfaat ilmu pendidikan sebagai teori: