Usia dini yang berkisar antara 0 hingga 8 tahun dimana saat itu perkembangan otak anak begitu pesat hingga mencapai 80%. Untuk itu diperlukan stimulasi yang baik agar otak anak berkembang dengan baik pula. Di rumah, orang tua memegang peranan yang sangat penting sebagai pengawas tumbuh kembang anak untuk menambah pengetahuan sang anak.
Namun, orang tua tidak dapat melakukan peranannya sesuai dengan keinginan, seperti menyuruh mereka untuk belajar diluar kemampuan anak dengan tujuan agar anak menjadi pintar di masa depan. Yang terpenting sebagai orang tua harus menunjukkan sikap dan perilaku yang baik dengan penuh kasih sayang karena anak suka meniru kebiasaan orang-orang terdekatnya.
Oleh karena itu, stimulasi literasi pada anak harus dimulai sejak dini, dimulai sejak tahun pertama kelahiran. Bisa melalui cerita dari buku. Menurut Officialni (2012; 4) ada tiga jenis literasi, yaitu:
* Literasi lisan Literasi lisan adalah kemampuan untuk berbicara atau mendengarkan, dilakukan dengan memberikan lirik lagu, puisi, dan sajak.
* Literasi visual Literasi visual adalah kemampuan mengenal penggunaan garis, bentuk dan warna yang dibuat dengan gambar sehingga menarik bagi anak.
* Literasi teks tertulis Literasi teks tertulis merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan teks tertulis melalui bentuk membaca atau menulis. Contoh literasi dini ini adalah memberikan anak buku bacaan seperti dongeng dengan gambar yang menarik.
Literasi yang dilakukan sejak dini dapat memberikan dampak positif bagi prestasi akademik anak. Anak yang terbiasa diperkenalkan dengan dunia literasi memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik di lingkungannya.
Pendidikan literasi yang diberikan pada usia dini akan memberikan banyak manfaat bagi anak, diantaranya:
* Membantu anak dapat lebih baik dalam menulis.
* Membuat anak-anak lebih baik dalam membaca.
* Membuat anak pandai berhitung.
* Anak-anak lebih pintar menyelesaikan masalahnya sendiri.