Mohon tunggu...
wandi teaches
wandi teaches Mohon Tunggu... -

Mengelola Kursus bahasa Inggris dan Matematika, Sangat suka membaca dan menulis. Suka mengamati kehidupan sehari-hari dan menuliskan sesuatu tentangnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

A Beautiful Mind

3 November 2011   09:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya sangat menikmati menonton film ‘A Beautiful Mind’ yang dibintangi oleh Russell Crowe sebagai John Nash dan Jennifer Cornelly sebagai Alicia Nash. John Nash pada saat itu sedang mengidap penyakit gangguan jiwa skizofrenia yaitu suatu gangguan jiwa dimana penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan. Sebenarnya ketika masih kuliah John Nash merupakan mahasiswa yang unik, ia tidak menyukai perkuliahan dan suka membolos. Nash lebih suka belajar secara otodidak, memahami dan memecahkan dinamika pergerakan natural melalui pemikirannya sendiri yang sangat kreatif. Dan kebiasaan itu berlangsung hampir di setiap waktu yang dia curahkan untuk belajar. Dia sangat menikmati mendalami Matematika dan Ekonomi. Nash lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan ide orisinil untuk meraih gelar doktornya. Akhirnya dia berhasil diterima di pusat penelitian bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT. Satu scene dalam film tersebut yang sangat menarik perhatian saya adalah ketika Alicia menjawab pertanyaan sahabat suaminya perihal kondisi kehidupan keluarga dia selama dalam banyak masalah dan tantangan mengenai karir, kondisi kesehatan, dan kehidupan pribadi suaminya. Alicia menuturkan , “I force myself to see the man that I married and he becomes that man. He is transformed into someone that I love and I’m transformed into someone who loves him. I thinks it’s not all the time. But.. it’s enough.” Cinta kasih dan kesetian Alicia sebagai seorang istri tidak pernah berkurang pada suaminya yang sedang sakit jiwa. Alicia setia merawat dan mendukung suaminya dalam kondisi terburuk sekalipun. Di akhir cerita film suaminya sembuh dan memenangkan Academy Award. Ketika menerima penghargaan tersebut Nash mempersembahkan prestasi tersebut pada istrinya yang telah setia mendukung dia selama bertahun-tahun pemulihan kondisi kesehatannya. He is transformed into someone that I love and I’m transformed into someone who loves him.Melalui badai permasalahan yang dihadapi suaminya telah mengubah pribadi si suami menjadi objek kasih dia yang sangat tulus. Sekaligus melalui perjalanan panjang tantangan tersebut telah mengubah pribadi dia sendiri menjadi seorang yang setia mencintai suaminya. Semuanya berawal dari komitmen pribadi sang istri yang telah memilih untuk setia mendukung dan mencintai suaminya for better for worse. Seandainya Alicia tidak bertindak demikian maka mustahil sang suami bisa sembuh bahkan hingga memenangkan Academy Award. www.wanditambunan.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun