Mohon tunggu...
Ayu Wandira
Ayu Wandira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perkembangan Film Luar dan Indonesia

10 Desember 2018   13:51 Diperbarui: 10 Desember 2018   14:00 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia perfilman memiliki perkembangan dan perjalanan yang cukup panjang, hingga sampai saat ini telah menjadi film yang kaya efek dan sangat mudah untuk di dapatkan di dalam dunia hiburan. Film dulu awalnya m asih bisu dan tidak berwarna. Pemutaran film di bioskop awalnya yaitu film hollywood pada abad 20 bahkan sampai saat ini menjadi raja perfilman. 

Pada tahun 1927 teknologi sudah cukup canggih yaitu dapat memproduksi film bicara yang dialognya dapat di dengar melainkan tidak bisu namun masih tetap hitam putih, pada tahun 1937 kecanggihan mulai meningkat, yaitu film juga mulai berwarna dan lebih menarik dengan alur cerita yang populer. 

Pada tahun 1970---an film sudah dapat di rekam dalam jumlah yang banyak dan bisa di jual. Pada tahun 1980---an di temukan teknologi laser disc, kemudian vcd dan menyusul DVD. Hingga saat ini digital movie telah banyak digemari para penikmat film.

Berjalanannya waktu sekitar tahun 1980--1990-an film indonesia semakin meningkat. Namun, peningkatan film Indonesia juga di iringi dengan masuknya film luar baik hollywood maupun bollywood, yang kemudian mendominasi kedudukan perfilman di bioskop Indonesia. Masyarakat pun lebih cenderung menyukai film luar bahkan bioskop yang sangat terkenal di Indonesia yaitu bioskop 21 lebih mengutamakan film luar ketimbang film lokal. 

Tak hanya film di bioskop, televisi juga menampilkan tayangan hiburan yang serupa dengan film namun ini biasa di sebut dengan sinetron, pada tahun tersebut hingga saat ini sinetron di televisi juga cukup populer. Tak hanya sinetron lokal melainkan sinetron India, turki, barat bahkan korea pun ikut di dalamnya. Sehingga gaya hidup penonton dapat mengikuti gaya hidup di sinetron tersebut.

Yang menjadi pertanyaannya ialah, kenapa orang Indonesia lebih cenderung menyukai film luar ? karena mereka beranggapan bahwa film luar memiliki karakteristik tersendiri, alur cerita yang mereka produksi menarik dan yang paling penting orang Indonesia berfikir kalau mereka menonton film luar itu berarti mereka keren. 

Tak hanya itu ada beberapa hal yang membuat orang Indonesia menyukai film luar yaitu yang pertama kreatifitas pembuatan film, kenapa ? karena film Indonesia terbilang masih bermain di dunia amannya. Mereka memilih genre film yang nantinya akan banyak di tonton masyarakatnya saja, istilahnya mereka tidak berani keluar dari zona nyaman. 

Di samping itu kurangnya modal, modal menjadi salah satu faktor penghambat untuk memproduksi sesuatu yang menarik. Kedua, kurangnya dukungan pemerintah, hal ini sangat penting bagi tim produksi film Indonesia, karena film Indonesia tentu di buat di Indonesia dan mereka sangat menginginkan dukungan dari pemerintah Indonesia, jika pemerintah Indonesia tidak memberi dukungan terhadap film Indonesia, maka kualitas perfilman Indonesia akan turun. 

Selain itu pemerintah juga harus menetapkan regulasi yang tepat dalam pembagian ruang tayang film lokal dan luar agar film lokal tidak kalah saing dengan film luar. Yang ketiga ialah ketinggalan teknologi, karena Indonesia lebih memilih zona nyamannya, dan mementingkan target pasar masyarakatnya sendiri, jadi mereka jarang memunculkan efek atau teknologi tertentu baik itu secara animasi, visual efek mapun suara. 

Beda dengan film Hollywood, mereka kerap menggunakan teknologi yang canggih sehingga membuat kita para penonton kagum dan menyukainya. Contohnhnya saja film Harry Potter yang tak dapat di ragukan lagi keunggulannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun