Mohon tunggu...
Wandi Barboy Silaban
Wandi Barboy Silaban Mohon Tunggu... jurnalis -

Seorang yang tak bisa melepaskan diri dari dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa mesti Australia?

13 Maret 2011   11:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:49 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harian The Age, dan Sydney Morning Herald, Australia, kali ini biang keladinya. Terlepas dari kebenaran dan ketidakbenaran yang ada di dalamnya, Australia lagi-lagi berulah. Mau apa sebenarnya negeri kanguru ini kepada negeri tetangganya yang merupakan kepulauan besar dan majemuk ini???

Negeri kanguru yang memiliki kantung itu seakan ingin mengantungi rahasia besar negeri ini. Sebab itu ia berlompatan kesana-kemari untuk menginjak-injak kedaulatan negeri ini. Tulisan ini barangkali terlalu provokatif, tapi semua ini karena melihat fenomena negeri persemakmurannya Inggris itu kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terlalu lancang Australia sejauh ini ; selalu mengumbar-umbar kesalahan negeri yang bertetangga dekat dengan negeri Indonesia, khususnya bagian timur kepulauan nusantara ini. Tak patut ditiru hal macam ini oleh negeri-negeri lainnya di muka bumi ini.

Australia belum lagi besar; penduduk maupun kepulauannya, tapi tengoklah gayanya yang nampak "dibesar-besarkan" karena dibekingi Ingris dan Amerika Serikat dibelakangnya. Ini sudah rahasia umum. Berkali-kali Australia selalu melakukan hal macam ini kepada Indonesia. Entahlah, sampai kapan mereka terus mengusik ketenangan dan kedaulatan negeri ini, pemerintah Indonesia khususnya.

Ya, kuncinya tentu pada pemerintah Indonesia sendiri. Barangkali, memang banyak yang mesti dibenahi pemerintah negeri ini bagi rakyatnya. Dan inilah PR bagi pemerintah untuk senantiasa mengingat dan melaksanakan cita-cita bersama rakyatnya sebagaimana yang termaktub dalam UUD 1945; kesejahteraan rakyat juga negeri yang adil dan makmur. Demikian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun