Mohon tunggu...
Wanda Nuriza
Wanda Nuriza Mohon Tunggu... Lainnya - A student at Politeknik Negeri Bandung

Gadis simple yang hidupnya enjoy dan suka ngehalu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sang Teladan Umat, Bangsa, dan Negara

8 Februari 2020   12:09 Diperbarui: 8 Februari 2020   13:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

K.H Salahuddin Wahid atau akrab dengan panggilan Gus Sholah adalah seorang Ulama, Politisi, dan salah satu Tokoh Pembela HAM di Indonesia. Sebagian Pelajar di era sekarang mungkin tidak begitu mengenal sosok Gus Sholah. Padahal, beliau merupakan tokoh penting bangsa sekaligus adik kandung dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Berita wafatnya beliau pada hari Minggu, 02 Februari 2020 tentu tak luput dari sorotan media. Melalui biografi yang memuat kisah perjalanan hidupnya, berbagai hikmahpun saya dapatkan diantaranya adalah nilai-nilai religius, semangat berpolitik, dan masih banyak lagi.

Nama Gus Sholah erat kaitannya dengan keagamaan, organisasi, dan politik. Jiwa kepemimpinan Gus Sholah sudah terlihat sejak ia masih berstatus Mahasiswa. Aktivis Senat Mahasiswa Arsitektur ITB ini sangat antusias dalam mengikuti berbagai organisasi. Berasal dari keluarga yang berkiprah di dunia politik, membuat Gus Sholah juga terbiasa ikut andil dalam pemerintahan. Tak berhenti sampai disitu, pasang surut kehidupan Gus Sholah terus berlanjut hingga ia berhasil menduduki posisi penting sebagai Wakil Ketua Komnas HAM di tahun 2002 silam. Dibalik pencapaian gemilangnya, kegagalan demi kegagalan menyertai perjuangannya selama beliau meniti karir politik. Meski begitu, beliau tetap optimis dan pantang menyerah.

Walaupun saya tidak terlalu mengenal sosok Gus Sholah, akan tetapi saya dapat merasakan semangat nasionalisme yang terpupuk dalam diri beliau melalui rekam jejaknya. Semangat beliau ketika masih muda sangat menginspirasi saya yang notabene sebentar lagi akan menjadi Mahasiswa. Kisah beliau juga telah memotivasi saya untuk terus maju dan mewujudkan visi yang saya miliki. Selain itu, keaktifan beliau di dunia politikpun membuat saya sadar bahwa selama ini saya termasuk pemuda yang apatis terhadap politik. Oleh karena itu, mulai saat ini dan seterusnya saya akan melakukan perubahan dengan berhenti bersikap "bodo amat" dan tidak lagi memiliki pandangan negatif terhadap dunia politik.

Hal lain yang membuat saya kagum pada sosok Gus Sholah yakni peranan beliau sebagai tokoh agama yang cerdas dan berwawasan luas. Semasa hidup, beliau aktif menulis dan menanamkan nilai-nilai kesantrian sebagai pondasi dalam beragama, berbangsa dan bernegara. Kesuksesan yang berhasil diraihnya mengingatkan saya akan pentingnya mengutamakan urusan akhirat diatas urusan duniawi. Seperti pada ungkapan "kejar lah akhirat, maka dunia akan mengikutimu." 

Setelah wafatnya Sang Kyai, saya berharap di hari yang akan datang, lahir kembali sosok-sosok seperti beliau yang mampu mengembalikan fungsi agama sebagai pemersatu bangsa. Bukan hanya dari kalangan pria, namun juga dari kalangan wanita. Semoga kesejahteraan Bangsa Indonesia tersebut kelak dapat tercapai melalui partisipasi dan peranan para wanita millenial, termasuk saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun