Mohon tunggu...
Wanda Levia
Wanda Levia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika

UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesatuan dan Kedalaman Spiritual: KKM Kelompok 186 Mengikuti Kegiatan Tahlil Rutinan di Langgar Waqaf Undaan

5 Januari 2024   17:49 Diperbarui: 23 Januari 2024   14:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Undaan, 28 Desember 2023 - KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) kelompok 186 bersama warga desa Undaan RW 3 menggelar kegiatan tahlil rutinan di Langgar Waqaf Undaan. Aktivitas ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi bentuk solidaritas dan kebersamaan antar mahasiswa.

Setiap malam Jumat, Langgar Waqaf Undaan menjadi saksi kehadiran KKM kelompok 186 yang bersatu dalam kegiatan tahlil rutinan. Acara dimulai dengan dzikir, suatu bentuk pengingat akan kebesaran Allah. Suara lantunan dzikir memenuhi langit-langit langgar, menciptakan atmosfer yang tenang dan penuh rasa khusyuk.

Lia Novita, salah satu peserta KKM Kelompok 186, menjelaskan pentingnya kegiatan tahlil sebagai sarana untuk mengingat Allah, mendoakan para leluhur, serta memperoleh keberkahan dan rahmat dalam kehidupan sehari-hari.

"Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan sesama muslim dan memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran agama," ujar Lia Novita.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Yasin, surah yang sering dianggap sebagai jantung Al-Qur'an. Pembacaan ini tidak hanya untuk mengenang dan memohon ampun bagi roh-roh yang telah berpulang, tetapi juga sebagai bentuk kecintaan pada kitab suci Islam. Setiap ayat yang dilafalkan membawa pesan dan petunjuk yang memperdalam koneksi antar warga dengan ajaran agama.

Kegiatan berikutnya adalah pembacaan Al Waqiah, surah yang merinci peristiwa kiamat dan kehidupan di akhirat. Kegiatan ini bukan hanya sekadar membaca, tetapi juga untuk merenung dan meresapi makna kehidupan. KKM Kelompok 186 diundang untuk merenungkan tindakan dan perbuatan mereka dalam konteks kehidupan yang lebih besar.

Doa tahlil menjadi momen di mana warga setempat dan mahasiswa bersama-sama mendoakan para sesepuh, keluarga, dan semua orang yang telah berpulang, memohon keberkahan dan ampunan dari Allah . Suasana hati berubah menjadi khidmat, menunjukkan rasa kepedulian dan kasih sayang kepada sesama yang telah berpulang.

Istighosah, sebagai bagian dari kegiatan, menambahkan nuansa doa dan harapan akan keberkahan dalam setiap langkah mereka.

Kegiatan tahlil ditutup dengan doa kesyukuran, mengingatkan untuk selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah  yang diberikan. Hal ini tidak hanya merangsang rasa syukur, tetapi juga memupuk sikap positif dan optimisme dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun