Mohon tunggu...
Wanda Levia
Wanda Levia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika

UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Zero Poverty Challenge: Bukan Hanya Soal Uang, Tapi Juga Keadilan

23 November 2023   19:33 Diperbarui: 23 November 2023   19:35 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by from Pixabay

Kemiskinan ekstrem adalah masalah global yang terus menghantui masyarakat dunia. Banyak negara, termasuk Indonesia, berkomitmen untuk mengejar impian mulia ini. Namun, apakah ini hanya tentang uang? Sebuah tantangan yang mungkin terdengar mustahil. Namun, dengan upaya bersama dan keadilan, bukanlah hal yang tak tercapai. Artikel ini akan membahas mengenai Zero Poverty Challenge, tidak hanya sebagai upaya finansial, tetapi juga sebagai pertarungan untuk keadilan sosial.

Apa Itu Zero Poverty Challenge?

Zero Poverty Challenge merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk mengeliminasi kemiskinan ekstrem di seluruh dunia. Poin utamanya bukan hanya pada masalah keuangan, tetapi juga menekankan pentingnya keadilan dalam mendistribusikan sumber daya dan peluang, mencakup kesetaraan dalam akses pendidikan, kesehatan, dan peluang hidup lainnya.

Zero Poverty Challenge memandang kemiskinan sebagai masalah sistemik yang memerlukan perubahan struktural. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta, masyarakat sipil, dan individu.

Mengidentifikasi Akar Permasalahan

Langkah pertama menuju Zero Poverty Challenge adalah dengan mengidentifikasi akar permasalahan. Tujuannya bukan hanya memberikan bantuan finansial tetapi juga mengatasi penyebab-penyebab mendasar kemiskinan ekstrem, sehingga memerlukan upaya bersama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kementerian Sosial untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap isu ini. Pengentasan kemiskinan tidak hanya soal memberi uang, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan akses layanan kesehatan.

Kolaborasi Antara Instansi Terkait

Bukan hanya tugas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian Sosial, kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga sangat penting. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu peluang. Meningkatkan akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak kurang mampu, dapat membantu memutus lingkaran kemiskinan. Program beasiswa, sekolah gratis, dan bimbingan karier dapat menjadi langkah konkret.

Selain kementerian, instansi seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) turut berperan dalam menyusun strategi berbasis data yang akurat. Data yang handal menjadi pondasi untuk memahami sebaran kemiskinan dan merancang langkah-langkah yang tepat sasaran.

Langkah Riil dalam Setahun

Dalam jangka waktu setahun, strategi konkret perlu diimplementasikan. Salah satu langkah efektif adalah memperkuat program pelatihan keterampilan. Ini tidak hanya menciptakan peluang kerja baru, tetapi juga meningkatkan daya saing pekerja di pasar tenaga kerja. Kemitraan dengan sektor swasta juga perlu ditingkatkan untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun